Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar menceritakan kondisi baku tembak antara lima orang kelompok Mujahidin Islam Timur dengan Satgas Tinombola. Menurutnya, membutuhkan waktu sampai berjam-jam untuk masuk ke hutan Tambarana, Poso, Sulawesi Tengah yang menjadi lokasi tewasnya terduga teroris Santoso.
"Jarak dari lokasi posko, di Poso (Tempat Satgas Operasi Tinombala) cukup jauh kalau Jalan kaki karena harus melintas dari wilayah yang cukup berat hutan, tebing itu kurang lebih butuh 4 jam jadi wilayah sangat sulit dijangkau berjalan kaki, jadi tim berpatroli jalan kaki," kata Boy di Gedung Humas, Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (19/7/2016).
Boy menambahkan, untuk tim penjemputan dua Jenazah kelompok Santoso hari ini, semuanya masih dalam posisi untuk mencapai tempat titik lokasi tempat kejadian baku tembak tersebut.
"Jadi tim masih berusaha mendekati lokasi dikarenakan cuaca cukup mendung dilokasi jadi apabila berhasil mengamankan dua jenazah yang sudah dilumpuhkan kemarin petang rencananya akan dipayakan pakai helikopter tali kalau cuaca mendukung,"ujar Boy.
"Apabila cuaca tidak mendukung akan dibawa menggunakan dengan jalan kaki dengan waktu empat jam," tambah Boy.
Sebagaimana diketahui, ada dua orang yang tewas dalam proses kontak senjata antara Satgas Operasi Tinombala dengan kelompok sipil bersenjata jaringan Santoso, Senin (18/7/2016) malam.
Aksi tembak di pegunungan Desa Tambrana, Kabupaten Poso ini, berlangsung selama setengah jam. Setelah itu langsung dilakukan penyisiran dan ditemukan dua jenazah. Salah satu jenazahnya diduga Santoso karena memiliki kemiripan, yaitu tahi lalatnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
Terkini
-
Skandal Terlupakan? Sepatu Kets asal Banten Terpapar Radioaktif Jauh Sebelum Kasus Udang Mencuat
-
Usai Soeharto dan Gus Dur, Giliran BJ Habibie Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan PT Sanitarindo, KPK Lanjutkan Proses Sidang Korupsi JTTS
-
Dimotori Armand Maulana dan Ariel Noah, VISI Audiensi dengan Fraksi PDIP Soal Royalti Musik
-
Kondisi FN Membaik Pasca Operasi, Polisi Siap Korek Motif Ledakan Bom di SMA 72 Jakarta Besok
-
Wakil Ketua Komisi X DPR: Kemensos dan Kemendikbud Harus Jelaskan Soeharto Jadi Pahlawan
-
Tuan Rondahaim Saragih Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, Bobby Nasution: Napoleon der Bataks
-
Polisi Sita Buku dan Dokumen dari Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMA 72 Jakarta, Apa Relevansinya?
-
Dilimpahkan ke Kejari, Nadiem Makarim Ucapkan Salam Hormat kepada Guru di Hari Pahlawan
-
Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Ketua MPR Ingatkan Pencabutan TAP MPR Anti-KKN