Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak puas dengan alasan Komite Bersama Reklamasi Pantai Utara yang dipimpin Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli memutuskan menghentikan secara permanen reklamasi Pulau G di Teluk Jakarta.
Menurut Ahok, kalau reklamasi Pulau G batal karena dianggap mengganggu obyek vital, seperti pipa gas di bawah pulau, mestinya proyek Mass Rapid Transit (MRT) dari Lebak Bulus ke Bundaran Hotel Indonesia (HI) juga harus disoal. Pasalnya, kedua proyek sama-sama melintasi kabel.
"Kalau alasannya itu lagi, saya berpikir MRT harus batal. Karena MRT lubangnya itu sekarang kita lagi geser, pangkas semua," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (20/7/2016).
Ahok mengungkapkan, jarak proyek MRT dengan kabel bawah tanah hanya sekitar satu meter.
"Nah, kalau begitu, proyek MRT harus (batal). Bahaya bos, (jaraknya) satu meter sama terowongan. Ini pipa gas, ini MRT. Kalau mau ngomong itu ya," ujarnya.
Ahok juga mempertanyakan alasan Rizal Ramli menilai reklamasi Pulau G mengganggu arus lalu lintas nelayan.
"Kapal nelayan berapa lebar sih? 30 meter? Itu juga masih 10 persen dari 300 meter. Yang mengganggu, nelayan yang mana yang lewat situ?" kata Ahok.
"Terus (alasan) yang kedua, itu (dianggap) ada di atas pipa gas dan PLN. Pulau G itu udah dipotong setengah. Itu kenapa dipotong, dicoakin gitu, karena ada PLTU, karena ada kabel pipa gas. Terus alasannya apa lagi?" Ahok menambahkan.
Ahok menilai alasan penghentian proyek tidak kuat. Selain itu, pembatalan proyek baru sebatas lisan, belum ada surat resmi.
"Makanya maksud saya, Anda (Rizal) kalau mau cari alasan, nggak apa-apa, saya oke kok. Kalau mau cari alasan, tapi tulis dong," kata Ahok.
Pembatalan proyek reklamasi Pulau G dilakukan setelah tim gabungan menyatakan adanya tiga pelanggaran yang terdiri dari berbagai tingkatan.
"Bahwa Pulau G masuk pelanggaran berat, karena di bawahnya itu banyak kabel-kabel listrik milik PLN. Kemudian mengganggu lalu lintas kapal-kapal nelayan. Dulu kapal-kapal nelayan bisa ke Muara Angke. Sekarang tidak bisa dan harus mutar dulu. Makanya untuk proyek Pulau G, diputuskan dibatalkan permanen, seterusnya," ujar Rizal Ramli pada Kamis (30/6/2016).
Rizal Ramli sampai heran kenapa Ahok bersikeras mempertahankan proyek reklamasi Pulau G, bahkan sampai menemui Presiden Joko Widodo segala. Untuk mengungkapkan keheranannya, Rizal Ramli sampai mempertanyakan apakah Ahok itu gubernur atau karyawan pengembang.
Berita Terkait
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang
-
Ikuti Instruksi Kapolri, Pemkot Jogja Resmi Larang Pesta Kembang Api saat Pergantian Tahun
-
Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Akses Warga dan Rantai Logistik Bireuen Kembali Terhubung
-
Kerja 24 Jam, Kementerian PU Percepat Pemulihan Jalan Terdampak Bencana di Aceh Tamiang
-
KPK SP3 Perkara Eks Bupati Konawe Utara, ICW Tagih Penjelasan Kasus Korupsi Tambang
-
Jutaan Wisatawan Serbu Yogyakarta, Kedatangan Lebih Tinggi dari Keberangkatan
-
Megawati Teken SK Baru! Dolfie Jadi Ketua DPD PDIP di Jateng