Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDI Perjuangan DKI Jakarta Gembong Warsono menegaskan, partainya tidak akan mau jika calon yang diusungnya dijadikan sebagai Calon Wakil Gubernur alias 'DKI 2' di Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang.
Pasalnya, kata dia, PDIP sebagai partai politik yang memiliki 28 jumlah kursi di parlemen dan secara langsung bisa mengusung calonnya sendiri tanpa perlu berkoalisi dengan parpol lain.
"Apa kata orang pemenang nyalonnya wakil. Apa kata dunia pemenang nyalonkan wakil, gitu loh," kata Gembong saat ditemui di acara halal bi halal di rumah dinas Ketua DPRD DKI Prasetio Edi, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Minggu (24/7/2016).
Namun demikian, Gembong mengaku menyerahkan seluruhnya kepada mekanisme partai terkait nama yang akan diusung menjadi calon Gubernur DKI Jakarta.
"Yang pasti itu ditentukan oleh partai, partai kan ada mekanismenya," kata dia.
Gembong juga masih merahasiakan siapa nama dari kader PDIP yang nantinya akan diusung sebagai DKI 1. Sebab, menurutnya, internal partainya masih menggodok enam nama yang telah lolos uji kelayakan dan kepatutan. PDIP, kata dia, masih melakukan pemetaan politik terhadap keenam nama yang dianggap memiliki peluang besar untuk bisa memenangkan Pilgub DKI.
"Jangan bicara kuat tidak kuat, kita bicara peluang, gitu loh. Makanya hari-hari ini partai memetakan dari internal dipetakan mana yang berpeluang besar memenangkan PDIP untuk pilkada DKI Jakarta," katanya.
Seperti diketahui, DPP PDI Perjuangan telah mengerucutkan enam nama dari 27 Bacalon Gubernur DKI yang telah mengikuti uji kelayakan dan kepatutan. Nama-nama tersebut selanjutnya direkomendasikan kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputeri untuk kemudian dipilih. Namun, hingga kini, PDI Perjuangan belum membeberkan keenam nama tersebut.
Berita Terkait
-
Karma Instan! Usai Sesumbar Rampok Uang Negara, Wahyudin Moridu Kini Banting Setir Jualan Es Batu
-
Viral! Kader PDIP Dipecat Usai Ngaku Mau Rampok Uang Negara dan Pamer Selingkuhan di Video
-
Sebut Mau Rampok Uang Negara, Harta Wahyudin Moridu Tercatat Minus
-
Dipecat Sebagai Anggota DPRD Gorontolo, Wahyudin Moridu Siap Jadi Sopir Lagi
-
Skandal DPRD Gorontalo: "Rampok Uang Negara" dan Selingkuh, Anggota PDIP Ini Langsung Dipecat!
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
Terkini
-
Bungkam Usai Diperiksa KPK, Bupati Pati Atur Lelang dan Dapat Fee Proyek?
-
Viral Canda 'Rampok Uang Negara', Anggota DPRD Gorontalo Dipanggil KPK soal Harta Minus Rp 2 Juta
-
PKB 'Sentil Jokowi' Soal Prabowo-Gibran 2 Periode: Ojo Kesusu, Jangan Azan Dulu!
-
DPR Pertanyakan Konsep 'Ibu Kota Politik' IKN, Minta Penjelasan Mendagri
-
KPK Buru 'Juru Simpan' Uang Korupsi Kuota Haji, Identitas Masih Rahasia
-
Mengapa Polisi Sukitman Lolos dari Maut G30S PKI hingga Jadi Saksi Kunci?
-
Lima Kali Mangkir, CEO Asing di Skandal Satelit Kemenhan Resmi Jadi Buronan
-
Ada 'Bendahara Gaib' Korupsi Kuota Haji Rp1 Triliun, Siapa Sosoknya dan Kemana Saja Aliran Dananya?
-
Dari Stunting ke Ekonomi: Program MBG Disiapkan Jadi Penggerak 3T
-
Karma Instan! Usai Sesumbar Rampok Uang Negara, Wahyudin Moridu Kini Banting Setir Jualan Es Batu