News / Metropolitan
Kamis, 04 Agustus 2016 | 15:14 WIB
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di acara Teman Ahok [suara.com/Bowo Raharjo]

Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan isu intoleransi atau SARA biasanya selalu mewarnai pemilihan kepala daerah atau pemilihan presiden. Ahok yang sekarang sedang persiapan maju ke pilkada Jakarta 2017 sudah siap diisukan macam-macam.

"Jadi masalah kan jelang pilkada atau politik. Kalau nggak ada pilkada politik nggak ada ribut-ribut kok," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (4/8/2016).

Menurut dia isu semacam itu biasanya dimainkan untuk menjatuhkan lawan politik.

Mantan Bupati Belitung Timur menyontohkan ketika berlangsung pilkada di Belitung Timur. Ketika itu, muncul isu salah satu calon bukan putra daerah.

"Begitu ada pilkada semua jadi. Sebagai contoh di Beliung Timur dan Belitung Induk, dibilang jangan pilih dia lho, dia Belitung Induk bukan timur. Atau dia orang Palembang lho bukan asli orang kita," uajar Ahok.

"Atau dia (diisukan) orang Belitug Timur dari kecil sudah pergi dan sudah besar mau jadi kepala daerah mau pulang. Itu juga dikeluarin. Apalagi yang beda agama beda ras beda etnis beda suku," Ahok menambahkan.

Ahok mengatakan masyarakat Indonesia sebenarnya memiliki tingkat toleransi yang tinggi. Hanya saja, pada saat tertentu masyarakat termakan oleh isu yang dimainkan orang yang berkepentingan.

"Sebenarnya kita intoleran kecil sekali. Bangsa ini kan toleransi tinggi. Liat saja di jawa bisa punya empat lima agama satu rumah," kata Ahok.

Load More