Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengakui tidak mudah maju ke bursa pilkada melalui jalur non partai. Itu sebabnya, Ahok tak terkejut dengan tak satupun pasangan calon independen yang mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan Komisi Pemilihan Umum Daerah DKI Jakarta.
"Makanya saya bilang, kita yakin banget orang lain nggak gampang buat (maju) independen, punya duti juga nggak bisa," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (9/8/2016).
Salah satu ketentuan yang harus dipenuhi calon independen ialah menyerahkan minimal 532.213 dukungan berupa salinan fotokopi KTP warga Jakarta.
Ahok menambahkan meskipun mampu mendapatkan 532.213 salinan KTP warga Jakarta, pada tahapan berikutnya belum tentu lancar. Sebab, data tersebut nanti masih haru diverifikasi secara faktual dalam waktu yang sangat terbatas.
"Ya kan memang (sulit), kalau mesti didatangi (untuk verifikasi dengan waktu yang singkat)," katanya.
Tetapi bukan berarti syarat tersebut tak dapat dipenuhi. Ahok ketika masih maju lewat jalur partai berhasil mengumpulkan lebih dari satu juta salinan KTP warga Jakarta secara akurat.
"Kami sih sanggup kemarin semua, karena kita udah masukin data dengan baik. Bahkan kamu bisa cari kok di RT ini siapa pendukungnya, keluar (namanya)," kata Ahok.
"Kamu boleh acak pilih dan berkasnya semua lengkap. Dan mereka (waktu itu) juga siap kalau didatangin nggak ada, siap cuti datang, kan ramai-ramai, semua sudah siap," Ahok menambahkan.
Tetapi melihat situasi politik yang ganas, Ahok akhirnya memutuskan bersedia diusung tiga partai: Nasdem, Hanura, dan Golkar.
"Kamu lihat saja kenapa tiga partai akhirnya mau dukung kami, dia lihat sendiri kok, antusias masyarakat memberikan KTP," kata Ahok.
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional