Suara.com - Perusahaan nuklir Rusia Rosatom dan Dewan Pembangunan Berkelanjutan Nasional Kamboja, memperkuat kerja sama di bidang energi nuklir termasuk mempelajari kegunaan atom. Tujuannya adalah demi perdamaian seperti pendirian pembangkit listrik tenaga nuklir.
Pertemuan kedua pihak tersebut merupakan implementasi nota kesepahaman yang ditandatangani pada Mei 2016. Dalam keterangan tertulisna, Duta Besar Rusia untuk Kamboja Dmitry Tsvektov mengatakan, Rusia dan Kamboja sedang aktif untuk meningkatkan hubungan bilateral kedua negara di berbagai bidang, termasuk ekonomi dan teknologi atom yang dinilai menjanjikan.
"Atom bisa menjadi landasan bagi pembangunan berkelanjutan di Kamboja, yakni di satu sisi, atom dapat memenuhi kebutuhan energi untuk ekonomi negara yang sedang berkembang, dan di sisi lain, atom juga menjadi sumber energi murni yang tetap akan menjaga kelestarian alam," ujar Dubes Tsvektov.
Pertemuan tersebut membahas kemungkinan berbagai bentuk implementasi teknologi nuklir yang dapat mendukung pembangunan sosial-ekonomi di Kamboja, dengan prioritas utama pada peningkatan kesadaran masyarakat dan perbaikan kualitas tenaga kerja di bidang energi nuklir dan teknologi nuklir.
Menteri Lingkungan Hidup Kamboja yang juga Ketua Dewan Nasional Pembangunan Berkelanjutan Kamboja Say Samal menjelaskan, kerja sama dengan Rusia merupakan upaya Kamboja untuk memajukan sosio-ekonomi, memodernisasi ekonomi, dan meningkatkan ilmu pengetahuan serta mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam.
"Kami tertarik dengan teknologi nuklir karena pengaplikasiannya yang beragam pada bidang kesehatan, industri, agrikultur dan sektor-sektor lain dalam ekonomi," kata dia lagi.
Dalam jangka panjang, menurut Say Samal, teknologi nuklir bisa memenuhi permintaan energi Kamboja yang terus meningkat.
Salah satu bidang kunci kerja sama Rusia-Kamboja dalam industri nuklir adalah penyebaran informasi terpercaya mengenai teknologi nuklir di masyarakat, dengan menetapkan proyek untuk membuat Pusat Informasi Energi Nuklir (Nuclear Energy Information Centre) di Kamboja.
Wakil Presiden Rosatom-Asia Tenggara Egor Simonov mengatakan pusat informasi tersebut merupakan platform komunikasi komprehensif yang akan memungkinkan masyarakat dari berbagai usia dan profesi untuk memahami dasar dari energi dan teknologi atom dengan metode yang interaktif.
"Rosatom telah membuat 17 pusat informasi yang serupa, termasuk di Vietnam, Bangladesh, dan Turki. Menurut data statistik, lebih dari 80 persen pengunjung mengubah pandangan mereka terhadap energi nuklir setelah mengunjungi pusat informasi ini," kata dia.
Sebelumnya, pada Mei 2016, Rosatom dan Dewan Pembangunan Berkelanjutan Nasional Kerajaan Kamboja menandatangani dua nota kesepahaman, yakni Memorandum Pusat Informasi Energi Nuklir di Kamboja dan Memorandum Joint Working Group antara Kamboja dan Rusia dalam penggunaan energi atom untuk tujuan-tujuan damai.
Kedua dokumen itu ditandatangani oleh Sergey Kirienko dari pihak Rusia selaku CEO Rosatom dan Say Samal dari pihak Kamboja selaku Menteri Lingkungan Hidup dan Ketua Dewan Nasional Pembangunan Berkelanjutan Kerajaan Kamboja.
Pertemuan itu disaksikan Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev dan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen. (Antara)
Berita Terkait
-
PLTN Siap Dibangun, 5 Negara Berebut Investasi Tenaga Nuklir di Indonesia
-
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir untuk Sumatera dan Kalimantan Dibangun 4 Tahun Lagi
-
Bahas Investasi PLTN, Hashim Temui Tony Blair
-
Duh! Gara-gara Lebah Kecil, Bisa Gagalkan Proyek AI Raksasa dari Meta
-
Jepang Buang Limbah Nuklir Fukushima ke Laut, Perlukah Indonesia Khawatir?
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
Terkini
-
Cuaca Hari Ini: Jakarta dan Sekitarnya Hujan Hingga Malam Hari
-
Kemenko PMK Kembangkan Sistem Berbasis AI untuk Pantau Layanan Anak Usia Dini
-
Revisi UU Penyiaran Disorot, Ahli: Era Digital Butuh Regulasi Waras dan KPI yang Kuat!
-
Diduga Lakukan Penggelapan Mobil Inventaris Kantor, Eks CEO dan Direktur Perusahaan Dipolisikan
-
Amerika Serikat dan Venezuela Memanas: Kapal Induk Dikerahkan ke Laut Karibia, Ini 5 Faktanya
-
Gempa Magnitudo 6,5 Leeward Island, BMKG: Tidak Ada Potensi Tsunami di Indonesia
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum