Suara.com - Di banyak negara, permainan Pokemon Go menghadirkan sejumlah kontroversi. Berbagai aturan dan larangan pun kemudian dikeluarkan, termasuk larangan memainkannya bagi pejabat maupun aparat negara.
Setidaknya, jika memang masih ingin bermain Pokemon Go dan tak melanggar aturan, bermainlah pada waktu dan tempat yang tepat. Namun bagi salah seorang politikus senior Norwegia, hal itu tampaknya tak ada dalam benaknya. Buktinya, dia harus mendapat kritik keras karena ketahuan bermain Pokemon Go saat rapat dengar pendapat (parliamentary hearing).
Pemimpin Partai Liberal Norwegia, Trine Skei Grande, sebagaimana dilansir Reuters pada Rabu (24/8/2016), tertangkap kamera sedang berusaha memburu Pokemon saat rapat dengar pendapat mengenai kebijakan luar negeri dan pertahanan. Parahnya lagi, dia ketahuan melakukan hal itu setelah mengajukan pertanyaan kepada para ahli militer yang mengikuti rapat.
Wakil Ketua Komite Kebijakan Luar Negeri dan Pertahanan Norwegia, Oyvind Halleraker, pun mengkritik keras Trine Skei Grande. Dia mengingatkan bahwa apa yang dibicarakan dalam rapat itu adalah hal yang teramat penting.
"Menyadari tanggung jawab dan serius mengenai aliansi NATO dan Kutub Utara merupakan hal krusial," tegasnya.
Lantas, apa respon Grande? Ternyata politisi perempuan itu punya alasan sendiri.
"Beberapa dari kita mendengar dengan lebih baik, saat melakukan hal lain yang membuat otak fokus dalam waktu bersamaan. Tidak semua orang bisa disamakan," kilahnya.
Skei Grande juga mengklaim langsung berhenti bermain Pokemon Go, setelah para anggota Komite Kebijakan Luar Negeri dan Pertahanan Norwegia yang ikut rapat bersamanya menganggap hal tersebut tidak sopan.
Pokemon Go yang dikembangkan Nintendo serta Niantic, oleh banyak pihak memang dikhawatirkan dapat mengganggu fokus dan produktivitas orang. Awal pekan ini, Filipina resmi melarang permainan ini di kantor pemerintahan, karena dianggap mengganggu pelayanan publik dan kerja para abdi negara.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Heboh Surat Kuota Pendamping Desa Beredar, DPW PAN Jabar Tegaskan Hoaks dan Bentuk Tim Investigasi
-
Viral Usai Lempar Gagang Mikrofon, Ini Permintaan Maaf Lengkap Kepala Kanwil Kemenag NTB
-
Kena Serangan Siber, Bandara di Eropa Lumpuh Selama Satu Hari
-
Presiden Naikkan Gaji Guru dan Dosen ASN, DPR Ingatkan Nasib Honorer Gajinya Masih Rp 300.000
-
DPR Desak KPK Segera Tetapkan Tersangka Korupsi Haji: Kejahatan Merampas Hak Umat Beribadah!
-
KPK Bantah Intervensi dari Istana Gegara Belum Tetapkan Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji
-
Skandal DPRD Gorontalo: "Rampok Uang Negara" dan Selingkuh, Anggota PDIP Ini Langsung Dipecat!
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!