Dokter Rumah Sakit Abdi Waluyo, Ardianto mengaku jika pihak keluarga meminta dokter rumah sakit untuk mengambil sampel cairan yang ada di lambung Wayam Mirna Salihin. Hal itu, menurutnya, lantaran ayah mendiang Mirna, Darmawan Salihin curiga jika puterinya meninggal karena diracun.
"Ayah dari pasien minta dokter ambil cairan lambungnya, karena merasa anaknya ini diracun. (Pengambilan sampel cairan lambung) untuk memenuhi permintaan keluarga," kata Ardianto ketika bersaksi untuk terdakwa Jessica Kumala Wongso di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (29/8/2016).
Pihak rumah sakit, kata Ardianto sebelumnya melakukan pemeriksaan CT Scan untuk memeriksa penyebab kematian Mirna. Namun, menurutnya jika dalam pemeriksaan tersebut tidak ada pembuluh darah yang pecah di bagian otak Mirna.
"Saya bilang kita belum tahu, banyak kemungkinan (penyebab kematian), bisa serangan jantung. Salah satu paling gampang, kita periksa CT scan, ternyata hasilnya tidak ada pembuluh darah pecah," kata dia.
Merasa ada kejanggalan, maka dokter RS Abdi Waluyo menawarkan kepada pihak keluarga agar diperiksa autopsi dan di rujuk ke rumah sakit lain. Namun, kata Ardito, pihak keluarga menolak. Darmawan, kata dia meminta pihak dokter untuk mengambil sampel cairan yang ada di dalam lambung Mirna.
"Karena di RS kami tidak ada fasilitas autopsi, kami usulkan untuk melakukan tindakan autopsi. Tapi keluarga menolak autopsi. Dari keluarga tolong diminta cairan lambungnya aja (diambil)," kata dia.
Dalam kasus ini, Jessica didakwa Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana lantaran diduga telah membunuh Mirna dengan racun sianida. Mirna meninggal dunia usai meneguk es kopi Vietnam bercampur zat sianida di kafe Olivier, Grand Indonesia Mall, Jakarta Pusat, pada Rabu (6/1/2016).
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut
-
Roy Suryo Sindir Keras Acara UGM yang Dihadiri Menteri Sepi Peminat: Ini Karma Bela Ijazah Jokowi!
-
Dokter Tifa Bongkar Cuitan Akun Fufufafa Soal 'Lulusan SMP Pengen Mewah': Ndleming!
-
Mardiono Tinggalkan Arena Muktamar Usai Disoraki, Agus Suparmanto Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP