Suara.com - Salah satu pengibar bendera Merah Putih pada saat proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, Ilyas Karim, menjadi salah satu warga yang rumahnya ditertibkan pemerintah Jakarta Selatan, hari ini.
Rumah Ilyas yang berdiri di di sisi rel, tepatnya samping apartemen Kalibata City, Jalan Rawajati Barat, RT 9, RW 4, kini rata dengan tanah karena dianggap berdiri di lahan hijau.
"Saya korban penggusuran. Jam 08.00 WIB tadi digusur. Saya seorang pejuang. Tokoh pejuang, pengibar bendera sang saka Merah Putih di Pegangsaan Timur di rumah (Presiden) Soekarno," kata Ilyas di Rawajati.
Ilyas mengatakan dulu ikut menjadi pendiri satuan tentara Siliwangi.
Merasa ikut membangun bangsa ini dan sekarang rumah digusur dan disuruh pindah ke rusun Marunda, Jakarta Utara, Ilyas sangat jengkel. Dia merasa tidak dihargai.
"Saya juga pendiri Siliwangi di Bandung bersama Nasution. Jadi saya ini seorang pejuang, tapi pemerintah tidak memperhatikan saya. Saya di sini digusur. Jadi beginilah nasibnya seorang pejuang," ujar Ilyas.
Terlepas dari keraguan sejumlah pihak bahwa dia pengibar bendera, Ilyas mengatakan dia adalah satu dari dua orang pengibar bendera Merah Putih pertama.
Dia mengatakan lelaki yang mengenakan celana pendek dan megang bendera dalam foto monumental itu adalah dirinya.
"Saya pengibar bendera pertama di Indonesia. Yang Rahmawati, ini Soekarno, ini Hatta (sambil menunjukkan foto pengibaran bendera pertamakali), di Pegangsaan timur, di rumah Soekarno. Ini saat Soekarno pidato kebangsaan (menunjukkan foto Soekarno)," kata lelaki berusia 88 tahun.
Pemukiman penduduk Rawajati ditertibkan karena daerah itu akan dikembalikan menjadi fungsi awalnya. Warga yang selama ini mendiaminya disediakan rusun di Marunda. Namun, sebagian besar warga menolak, antara lain karena lokasinya kejauhan. Selain itu, kompensasi itu tidak sepadan.
Berita Terkait
-
Ricuh! Penggusuran Pasar Barito Berujung Blokade Jalan: Pedagang Melawan!
-
Biaya Sewa Kios Pasar Pramuka Naik 4 Kali Lipat, Pramono Anung Janji Tak Ada Penggusuran!
-
Pedagang Pasar Barito Demo Tolak Relokasi, Groundbreaking Taman Bendera Pusaka Ditunda
-
Warga Tesso Nilo Resah Terancam 'Diusir', Muncul Wacana Relokasi ke Pulau Mendol
-
Cuma Pakai Celana Dalam, Heboh Mayat Tanpa Kepala di Kali Ciliwung usai Jakarta Kebanjiran: Dibunuh?
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
KPK Tancap Gas Sidik Korupsi Bansos, Meski Rudi Tanoe Terus Ajukan Praperadilan
-
Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards 2025 Sukses Digelar, Ini Daftar Para Jawaranya
-
Sekjen PBNU Minta Pengurus Tenang di Tengah Isu Pelengseran Gus Yahya dari Kursi Ketua Umum
-
Kementerian PU Tingkatkan Kapasitas Petugas Pelayanan Publik
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK
-
Hadiri Acara 50 Tahun Kemerdekaan Republik Angola, Mendagri: Kehormatan Besar bagi Rakyat Indonesia
-
KUHAP Baru Disahkan, Ahli Peringatkan 'Kekacauan Hukum' Januari 2026: 25 Aturan Pelaksana Belum Siap