Suara.com - Penunjukan Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Budi Gunawan untuk menggantikan Letjen (Purn) Sutiyoso sebagai kepala Badan Intelijen Negara menuai pro dan kontra. Kalangan yang kontra menilai Budi Gunawan tidak layak memimpin BIN dengan pertimbangan track record, antara lain pernah berurusan dengan KPK.
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat Ruhut Sitompul menilai munculnya penolakan terhadap Budi bernuansa politis.
"Jadi begini. Kalau ada yang menolak BG, ini sangat politis," kata Ruhut di DPR, Senayan, Jakarta, Senin (5/9/2016.
Ruhut menambahkan gerakan politik yang bertujuan untuk menjatuhkan karir Budi tidak hanya terjadi sekali ini. Sebelumnya, kata dia, juga pernah terjadi, ketika Budi dicalonkan menjadi Kapolri.
"Sama juga ketika BG ditolak jadi Kapolri, tapi tidak sukses untuk kesekian kali, waktu itu dia bisa (menang di praperadilan)," ujar Ruhut.
Ruhut mengaku dekat dengan Budi. Dia yakin Budi merupakan sosok yang bersih dan pantas menduduki jabatan kepala BIN.
"Tegas aku katakan, BG ini sahabat saya dari sejak dia berpangkat mayor, dari letkol, sampai menjadi ajudannya Ibu Megawati. BG ini kalian tahu, dia orang baik, bersih, sosialnya gede, dia sangat memperhatikan anak buahnya," kata Ruhut.
Ruhut meyakini ada kalangan yang sengaja memainkan isu agar Budi tidak jadi diangkat sebagai kepala BIN.
"BG jujur saja, ditempatkan di BIN sangat hebat, di manapun dia ikut pendidikan, dia the best. Nah kaitannya dengan penolakan itu, wooo...ooo... kamu ketahuan (Ruhut nyanyi). Dia mau berbohong lagi soal BG. Udah ketahuan nggak akan bisa," tutur Ruhut.
Ruhut mengatakan akan mengawal proses fit and proper test terhadap Budi Gunawan di Komisi III DPR.
"Surat sudah ada di DPR, saya akan mengawal, walau aku di Komisi III. Tapi saya akan mendampingi saat fit and proper test," kata Ruhut.
Presiden Joko Widodo telah menyampaikan surat usulan kepada pimpinan DPR RI untuk mengangkat Budi menjadi Kepala Badan Intelijen Negara menggantikan pejabat sekarang Sutiyoso.
Surat diantarkan langsung oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno kepada Ketua DPR Ade Komarudin di ruang rapat pimpinan DPR, gedung Nusantara III, Jakarta, pagi tadi.
“Presiden mengusulkan nama Budi Gunawan sebagai pengganti Sutiyoso dan proses selanjutnya ada di DPR karena institusi itu akan memberikan pertimbangannya,” kata Pratikno dalam konferensi pers bersama pimpinan DPR RI seusai pertemuan tersebut.
Berita Terkait
-
Rocky Gerung: 'Hantu' Isu Lama Jokowi akan Terus Bayangi Pemerintahan Prabowo
-
Mahfud MD Kasih Dua Jempol untuk Prabowo: Ada Apa Ini?
-
Pengamat: Reshuffle Prabowo Tepis Bayang-bayang Jokowi dan Kirim Pesan ke PDIP
-
Reshuffle Kabinet Prabowo: Murni Evaluasi Kinerja atau Sekadar Drama Politik?
-
Tongkat Estafet Tokoh Menko Polkam: Ada SBY, Mahfud MD, Wiranto, hingga Djamari Chaniago
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Jejak Korupsi Riza Chalid Sampai ke Bankir, Kejagung Periksa 7 Saksi Maraton
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos
-
Menas Erwin Diduga 'Sunat' Uang Suap, Dipakai untuk Beli Rumah Pembalap Faryd Sungkar
-
RDF Plant Rorotan, Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui