Suara.com - Politikus Partai Persatuan Pembangunan mengatakan partainya menolak mendukung Partai Gerindra apabila mengusung Sandiaga Uno dan Mardani Ali Sera menjadi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di pilkada Jakarta periode 2017-2022. Sandiaga adalah kader Gerindra dan Mardani kader Partai Keadilan Sejahtera.
"Okelah kalau Gerindra sudah mengajukan Pak Sandi sama Mardani. Gerindra kan 15 kursi. Partai lain melihat Pak Sandi itu walau ada di Gerindra dia politisi profesional. Bukan politisi murni seperti Pak Mardani yang memang kader PKS," kata politikus PPP Arsul Sani di DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (14/9/2016).
Arsul mengatakan jumlah pendukung PPP di Jakarta lebih besar dibandingkan dengan PKS, meskipun perolehan kursi di DPRD DKI Jakarta PPP (10) lebih sedikit dari PKS (11).
"Kalau misalnya PPP nih, kami punya 10 kursi dan popular votenya PPP lebih besar lho. Walau kursinya kalah dengan PKS. Tapi jumlah suaranya lebih banyak PPP. 50 ribu. Mosok PPP cuma jadi pendukung saja," ujar Arsul.
Itu sebabnya, PPP tidak menghendaki apabila Sandiaga dipasangkan dengan kader partai.
"Karena itu, cawagubnya yang tidak terasosiasi dengan partai dan yang lebih penting lagi punya track record," kata Arsul.
PPP menginginkan Sandiaga dipasangkan dengan tokoh berlatarbelakang birokrasi.
"Lebih jelasnya berpengalaman di birokrasi. Birokrasi di DKI banyak dan besar. Serta akan mengelola APBD yang lebih dari Rp70 triliun. Kalau orangnya belum pernah duduk di jabatan publik, nggak kaget dia? Perlu waktu berpa lama dia belajar," tutur Arsul.
"Kalau dua-duanya, gubernur dan wagub nggak punya pengalaman. Artinya bagi PPP kita tidak mengedepankan ego kepartaian. Sebab kalau iya, yang saya omongin Pak Yusuf Mansyur terus," Arsul menambahkan.
Berita Terkait
-
Legislator Gerindra Puji Video Prabowo di Bioskop: Strategi Inovatif Komunikasi Publik
-
Nekat! Fedi Nuril Blak-blakan Sindir Gerindra: Asem, Tiap Hari Ada Aja Berita Aneh dari Rezim
-
Gerindra Bicara Sosok Pengganti Rahayu Saraswati di DPR, Begini Katanya
-
Rahayu Saraswati Jadi Menpora Usai Mundur dari DPR? Ini Jawaban Partai Gerindra
-
Rahayu Saraswati Tinggalkan DPR: Pengakuan Mengejutkan dan Spekulasi Kabinet Prabowo Mencuat
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
'Jangan Selipkan Kepentingan Partai!' YLBHI Wanti-wanti DPR di Seleksi Hakim Agung
-
Tak Tunggu Laporan Resmi; Polisi 'Jemput Bola', Buka Hotline Cari 3 Mahasiswa yang Hilang
-
Skandal Korupsi Kemenaker Melebar, KPK Buka Peluang Periksa Menaker Yassierli
-
Siapa Lelaki Misterius yang Fotonya Ada di Ruang Kerja Prabowo?
-
Dari Molotov Sampai Dispenser Jarahan, Jadi Barang Bukti Polisi Tangkap 16 Perusuh Demo Jakarta
-
BBM di SPBU Swasta Langka, Menteri Bahlil: Kolaborasi Saja dengan Pertamina
-
Polisi Tetapkan 16 Perusak di Demo Jakarta Jadi Tersangka, Polda Metro: Ada Anak di Bawah Umur
-
Skandal 600 Ribu Rekening: Penerima Bansos Ketahuan Main Judi Online, Kemensos Ancam Cabut Bantuan
-
Misteri Foto Detik-Detik Eksekusi Letkol Untung, Bagaimana Bisa Dimiliki AFP?
-
Kebijakan Baru Impor BBM Ancam Iklim Investasi, Target Ekonomi Prabowo Bisa Ambyar