Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka penyelidikan baru terhadap salah satu direktur utama perusahaan BUMN yang membuka rekening di Singapura yang diduga untuk menerima gratifikasi. Saat ini, KPK masih menelusurinya.
"Iya sudah kita dalami, yang beberapa lagi on going tidak perlu diungkapkanlah," ujar Ketua KPK Agus Rahardjo usai menandatangani Pakta Integritas Zona Bebas Korupsi Birokrasi Bersih di aula BPPT, Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (15/9/2016).
Untuk sekarang, Agus belum mau membocorkan siapa direktur utama yang tengah diselidiki KPK.
"Nggak boleh dong saya sebutkan, jadi biar kami menyelidiki dulu. Saya nggak sebut apa-apa lo ya," kata dia.
Menurut informasi yang didapatkan anggota Komisi III DPR Ruhut Sitompul, direktur perusahaan tersebut berasal dari perusahaan yang bergerak di bidang minyak dan gas.
"Saya sudah dengar BUMN-nya, katanya, informasi yang saya dengar, dari salah satu kementerian yang berkaitan dengan ESDM, tapi bukan Pertamina. Yang kaitannya dengan gas atau apalah. Itu saya dengar," kata Ruhut di DPR.
Ruhut mendukung pengungkapan kasus tersebut. Politikus Demokrat menghormati usaha KPK yang sekarang sedang bekerja.
Ruhut berharap bila bos BUMN tersebut terbukti melakukan transaksi ilegal dihukum seberat-beratnya. Sebab, terjadi di tengah upaya pemerintah menggalakkan program pengampunan pajak bagi WNI yang menyimpan uang di luar negeri.
"Ini mesti dihukum seberat-beratnya. Kita lagi mau narik uang, ini malah mempermainkan, mengganti nama seseorang dan akhirnya dibantu KPK Singapura, dan ketahuan. Dan KPK Indonesia harus kerjasama dengan KPK di luar negeri, jangan main-main lagi. Uber mereka semua," kata dia.
Berita Terkait
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
Seleksi Super Ketat Kementerian Haji, Kenapa 200 Nama Calon Pejabat Harus Ditelusuri KPK?
-
Menteri Haji dan Umroh 'Setor' 200 Nama Calon Pejabat ke KPK Sebelum Dilantik: Untuk Ditracking
-
Menteri Haji dan Umrah Serahkan 200 Nama Calon Pejabat ke KPK, Ada Apa?
-
Menteri Haji Sambangi Gedung KPK Usai Jumatan, Sinyal Baru Kasus Korupsi Kuota Haji?
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?