Sejak kelahirannya pada tahun 1947, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) tak pernah berhenti berkiprah untuk ummat dan bangsa. Salah satu wadah perjuangannya yaitu Korps HMI Wati (KOHATI), sebuah badan ex officio di dalam struktur HMI.
KOHATI dibentuk untuk mewadahi para kader perempuan HMI pada tanggal 17 September 1966 di Solo, Jawa Tengah.
Di usianya ke-50 tahun, hampir semua kader HMI se-Indonesia merayakannya dengan berbagai kegiatan kemanusiaan. Salah satunya KOHATI Komisariat Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang (KOHATI ISIP UMM). Mereka merayakan hari kelahiran KOHATI dengan berbagi kebahagiaan bersama anak binaan Panti Aisyiyah Riverside, Malang, Jawa Timur, Minggu (18/9/2016).
"Hari ini kami berbagi kebahagiaan bersama sebagian kecil perempuan muda Indonesia di Panti Aisyiyah Riverside Malang. Kita senang-senang saja, salah satunya dengan kegiatan outbound," kata Ketua KOHATI ISIP UMM, Hanan Nazah Anili dalam keterangan tertulis di Malang, Minggu (18/9/2016).
Hanan menerangkan, KOHATI memiliki tanggung jawab besar terhadap generasi perempuan Indonesia. Sebab itu, tanggung jawab tersebut harus diaktualiasasikan dengan tindakan yang konkrit.
"Karena KOHATI memiliki tugas mulia yaitu membina dan mendidik tunas muda sebagai tiang negara kelak. Bagi kami, outbound salah satu upaya untuk membentuk karakter mereka agar bisa menjadi perempuan hebat dimasa mendatang," ujar Mahasiswi jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP UMM itu.
Menurut Hanan, acara tersebut diikuti oleh kurang lebih 30 anak perempuan panti, dengan semangat dan antusias yang tinggi.
Lebih lanjut, Hanan berharap, diusianya yang ke-50 tahun, KOHATI semakin gigih melaksanakan kegiatan-kegiatan yang progresif. Katanya, KOHATI ikut bertanggungjawab atas nasib perempuan, baik saat ini, maupun di masa yang akan datang.
"Semoga semangat KOHATI tidak pernah padam dan terus berdedikasi membangun peradaban serta dapat mencetak muslimah berkualitas insan cita sesuai tujuan KOHATI diciptakan," tutur Hanan.
Diketahui, terdapat dua alasan didirikannya KOHATI. Pertama, secara internal, departemen keputrian di HMI pada masa itu kualahan menampung aspirasi para kader perempuan. Di samping itu basic needs anggota tentang berbagai persoalan keperempuanan kurang terfasilitasi mengingat kompleksitas persoalan keummatan dan kebangsaan.
Kedua, dari sisi eksternal, secara ideologis HMI mendapat tantangan yang cukup pelik, yaitu ideoligi Komunis yang masuk melalui pintu gerakan perempuan (Gerwani). Sebab itu, HMI berkomitmen merawat perempuan Indonesia melalui gerakan keperempuanan dengan pendekatan ke-Islaman dan Ke-Indonesiaan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Bantah Korupsi, Sahroni 'Serang' Balik: yang Teriak Itu Boro-boro Bayar Pajak, Pasti Nunggu Sembako!
-
MKD Beberkan Dugaan Pelanggaran Etik 5 Anggota DPR: Joget di Sidang hingga Ucapan Kontroversial
-
Sindir Pajak hingga Sembako, Ahmad Sahroni Muncul usai Rumah Dijarah: Alhamdulillah Saya Tak Korupsi
-
Rencana Projo Ganti Logo, Sinyal Budi Arie Mulai Menjauh dari Jokowi?
-
Terekam CCTV! Trio 'Triceng' Beraksi: Bobol Pagar Bawa Kabur Motor, Ayam, Serta Sandal di Cipayung
-
Hidup dalam Bau Busuk, Warga Desak Penutupan RDF Rorotan
-
Gagah! Prabowo Serahkan Kunci Pesawat Angkut Terbesar TNI AU Airbus A400M, Ini Kehebatannya
-
MKD Cecar 7 Saksi Kasus 'Joget' DPR: Nasib Sahroni, Nafa Urbach hingga Uya Kuya Ditentukan
-
BMKG: Puncak Musim Hujan Dimulai November, Suhu Masih Panas hingga 37 Derajat Celsius
-
Dengar Keterangan Saksi dan Ahli, MKD Gelar Sidang Dugaan Pelanggaran Etik Sahroni hingga Eko Patrio