Suara.com - Beberapa hari terakhir, emosi publik diaduk-aduk oleh kehidupan ayah dan anak yang sudah sekitar 11 tahun tinggal di bajaj. Ayah bernama Riwahyudin (54 ) setiap hari mengajak anak, Muhammad Irwan alias Amat (11), mencari nafkah di jalan raya. Amat merupakan murid kelas satu SD Negeri 05 Gondangdia, Jakarta Pusat.
Menanggapi kasus tersebut, pakar analis kebijakan perlindungan anak, Hadi Utomo, memberi saran kepada Riwahyudin.
"Bapaknya Amat harus menyadari harus punya tempat tinggal, dimana anaknya bisa mengembangkan dirinya bersama teman sebaya, bersama ayahnya sendiri, bersama gurunya, bersama teman sekolahnya dan non sekolah. Orangtuanya harus menyadari tumbuh kembang anak itu bisa maksimum kalau mendapatkan semua sistem dan kebutuhan itu, dan itu tidak butuh negara," kata Hadi Utomo melalui pesan tertulis yang dikirimkan Komnas Perlindungan Anak.
"Yang butuh negara ketika bapaknya bandel, maka hak perdatanya bisa digugat oleh negara. Tapi bukan dipenjarakan bapaknya (bukan pidana), perdata itu yang dicabut adalah hak asuh. Cuma sistem dikita pencabutan hak asuh itu sulit. Karena UU Perlindungan Anak, UU Perkawinan, UU Kesejahteraan Anak sangat sedikit mengatur itu dan sulit diterapkan akhirnya, karena tidak memperhatikan norma, struktur dan proses," Hadi Utomo menambahkan.
Hadi Utomo menambahkan adanya itu di RUU Pengasuhan Anak yang sedang diusung masyarakat sipil dalam hal ini Asuh Siaga (Aliansi Pengasuhan Berbasis Keluarga) yang difasilitasi KPPPA dan Kemensos yang juga telah diserahkan secara resmi naskah akedemik dan draft RUU-nya ke Komisi VIII DPR.
Hadi Utomo berharap RUU tersebut segera menjadi hak inisiatif DPR karena sudah sangat disadari bersama kekosongan hukum ini dan sering jadi permasalahan.
Riwahyudin dan Amat tinggal di bajaj di pangkalan sekitar Stasiun Cikini, Jakarta Pusat.
Pemerintah sebenarnya sudah memberikan perhatian kepada mereka. Dinas Sosial Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah menawarkan tempat tinggal di Panti Sosial Asuhan Anak, Klender, Jakarta Timur. Namun, Riwahyudin pikir-pikir karena belum siap berpisah dengan Amat.
Saat ini, ayah dan anak tersebut telah mendapatkan bantuan berupa rumah kontrakan dari warga di daerah Tanah Tinggi, Jakarta Pusat.
Tag
Berita Terkait
-
Bajaj Beberkan Strategi Selamatkan KTM: Produksi Eropa Sudah Mati
-
Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menteri Keuangan, Intip Potret Mesranya Naik Bajaj Bareng Istri
-
Pesona Motor Garang Dominar 250: Mesin Sekelas XMAX dan MT-25 tapi Harga Setara CRF150L
-
Dihujat Tak Ada Adab Saat Numpang Private Jet Raffi Ahmad, Isa Bajaj Berikan Klarifikasi
-
Hampir Tak Bisa ke Jakarta saat Mertuanya Meninggal, Isa Bajaj Bongkar Kebaikan Raffi Ahmad
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang
-
Sebut Hasil Rekrutmen Damkar Diumumkan Pekan Depan, Pramono: Saya Minta Jangan Terlalu Lama
-
Cinta Segitiga Berdarah di Cilincing: Pemuda 19 Tahun Tewas Ditusuk Mantan Pacar Kekasih!
-
Segera Diadili Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Sidang Kopda FH dan Serka N Bakal Digelar Terbuka
-
Tragedi Rumah Tangga di Cakung: Suami Bakar Istri dan Kontrakan Ditangkap Usai Kabur 3 Hari
-
Tawuran Antar Remaja di Palmerah Pecah, Dua Kantor RW Rusak Akibat Sambitan Batu
-
Gugatan Ijazah Gibran: Tuntutan Mundur Dijawab Peringatan 'Kisruh Ruang Politik
-
PDIP Pecat Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu, Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Kisah Pilu Guru Agama di Usia Senja, 21 Tahun Dedikasi Dibalas Kontrak Paruh Waktu
-
PDIP Resmi Pecat Wahyudin Moridu usai Viral Mau 'Rampok Uang Negara': Tak Bisa Dimaafkan!