Suara.com - Akhirnya, perwakilan driver diterima oleh manajemen PT. Gojek Indonesia di kantor pusat, Jalan Raya Kemang Selatan, Jakarta Selatan, Senin (3/10/2016) sekitar pukul 15.20 WIB. Pertemuan pun berlangsung di salah satu ruangan.
Sebelum pertemuan, manajemen meminta para koordinator Gojek di tiap wilayah Jabodetabek menunjukkan KTP, SIM, dan aplikasi guna membuktikan bahwa mereka benar-benar mitra.
Pertemuan tersebut mendapatkan pengamanan ketat dari aparat kepolisian.
Usai pertemuan, Nursalim yang merupakan wakil dari Gojek Jakarta Barat mengatakan belum ada keputusan mengenai tuntutan penghapusan kriteria performa driver. Keputusan tersebut baru akan disampaikan, besok, sekitar jam 13.00 WIB.
"Besok baru ada keputusan, kita tunggu aja besok seperti apa," katanya.
Kriteria performa disoal para driver karena dianggap akan mengurangi bonus para driver.
Menjelang pertemuan tadi atau di tengah demonstrasi, muncul selebaran yang berisi tanggapan perusahaan atas tuntutan driver, terutama mengenai penghapusan performa.
Dijelaskan, kriteria performa dimasukkan untuk memberikan semangat kepada para driver dalam melayani order.
Gojek Indonesia menyebutkan belum ada rencana menghapus sistem performa.
Sistem suspend juga disoal para driver. Sistem ini, dimaksudkan untuk memberikan keamanan.
Suspend diberlakukan kepada driver yang melakukan fraud berdasar data teknis yang kuat, termasuk membuat order palsu atau yang melakukan tindakan mengganggu kenyamanan pelanggan atau driver lain atau publik. (Marselinus Kalis dan Yulia Enggarjati)
Tag
Berita Terkait
-
Driver Gojek Jadi Korban Kekerasan di Pontianak, GOTO Ambil Tindakan Tegas
-
Gojek Jamin Layanan Tetap Normal di Tengah Demo Ojol Besar-Besaran! Ini Kata Mereka
-
Geruduk DPR dan Kemenhub, Ini Rincian 7 Tuntutan Demo Ojol untuk Pemerintah dan Aplikator
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Perjalanan Karier Nadiem Makarim: dari Zalora, Bos Gojek, hingga Mendikbudristek yang Kontroversial
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Anak 10 Tahun di Tangerang Diduga Diculik Badut, Keluarga Minta Bantuan Warga
-
Ketum PPP Agus Suparmanto Tegas Akan Tindak Kader yang Abaikan Aspirasi Umat
-
Veronica Tan Apresiasi Program Dua Telur Sehari di Kalteng, Selaras dengan MBG Presiden Prabowo
-
Indef Sebut Tantangan Perbankan Ada di Daya Beli, Bukan Soal Likuiditas
-
5 Fakta Kartu Liputan Wartawan Dicabut Gara-gara Tanya MBG ke Prabowo
-
Kronologi WNI Ditangkap Polisi Jepang Karena Pencurian Tas Seharga Hampir 1 Miliar
-
Aktivis Jogja 'Diculik' Aparat, YLBHI: Ini Penangkapan Ilegal dan Sewenang-wenang!
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi