Suara.com - Peringatan badai dan hujan deras disampaikan pada Rabu (5/10/2016) di Jepang, seiring bergeraknya Topan Chaba ke sebagian negeri itu. Diketahui, beberapa jam lalu Topan Chaba baru saja menghantam pesisir selatan Korea Selatan (Korsel), dengan terjangan angin yang juga membawa banjir bandang, di mana dilaporkan setidaknya dua orang tewas.
Menurut Badan Meteorologi Jepang, usai menerpa wilayah Korsel, badai dahsyat ini segera bergerak ke arah timur laut melintasi deretan kepulauan kecil Tsushima dekat wilayah Kyushu. Topan bergerak diiringi kekuatan angin kencang mencapai 180 kilometer per jam.
Lembaga cuaca itu pun memperingatkan ancaman angin kencang, berikut hujan deras, gelombang laut tinggi dan banjir, terutama di sebagian besar wilayah barat Jepang. Diperkirakan pada malam ini badai ganas itu telah menerpa Jepang, diawali wilayah Honshu, sebelum memasuki Kamis pagi akan bergerak terus ke lautan Pasifik.
Sehubungan dengan peringatan cuaca buruk itu, sejumlah maskapai di Jepang pun telah membatalkan atau menunda penerbangannya. Setidaknya total 180 penerbangan domestik dari dua maskapai, Nippon Airways dan Japan Airlines, telah dibatalkan karenanya. Sementara itu seperti diberitakan Kyodo, beberapa maskapai kecil juga sudah menunda penerbangan mereka.
Topan Chaba diketahui telah menerjang kawasan selatan Korsel sejak Rabu pagi, membawa hujan deras yang membuat sungai-sungai meluap, membanjiri jalanan kota, sekaligus menyebabkan pembatalan besar-besaran penerbangan. Menurut Kementerian Keselamatan Publik Korsel, sebanyak 2.500 sekolah juga harus ditutup karena badai itu, sementara puluhan ribu rumah di pesisir selatan terdampak matinya listrik.
Di kota Busan, dilaporkan seorang pekerja tewas akibat sebuah alat berat yang tumbang diterjang badai. Sementara itu di Ulsan, seorang lelaki dilaporkan tewas tenggelam karena banjir. Tiga orang lainnya masih dilaporkan hilang dalam kejadian yang juga berhubungan dengan banjir.
Di Jeju, pulau wisata yang populer, puluhan penerbangan juga sudah dibatalkan, ketika badai datang dengan kecepatan angin mencapai 200 kilometer per jam. Beberapa tayangan TV maupun dari rekaman kamera pengawas (CCTV) menunjukkan pemandangan mengerikan sekaligus dramatis dari badai tersebut, termasuk di antaranya enam kru kapal feri yang sempat tersapu gelombang ke lautan (meski kemudian berhasil diselamatkan), juga mobil-mobil yang hanyut dan bagian bangunan yang beterbangan.
Pihak Hyundai Motors melaporkan bahwa dua pabriknya yang berada di Ulsan terpaksa harus berhenti beroperasi akibat banjir. Hyundai diketahui memiliki lima pabrik di kota itu, dengan total produksi rata-rata mencapai 5.400 kendaraan per hari. [AFP]
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Terpuruk Pasca-Muktamar, Mampukah PPP Buktikan Janji Politiknya? Pengamat Beberkan Strateginya
-
Hapus BPHTB dan PBG, Jurus Jitu Prabowo Wujudkan Target 3 Juta Rumah
-
Buntut Bobby Nasution Razia Truk Aceh, Senator Haji Uma Surati Mendagri: Ini Melanggar Aturan!
-
Bongkar 7 Cacat Fatal: Ini Alasan Kubu Nadiem Makarim Yakin Menang Praperadilan
-
MK Hindari 'Sudden Death', Tapera Dibatalkan tapi Diberi Waktu Transisi Dua Tahun
-
Romo Magnis Ajak Berpikir Ulang: Jika Soekarno Turuti Soeharto, Apakah Tragedi '65 Bisa Dicegah?
-
Bye-bye Kehujanan di Dukuh Atas! MRT Jadi Otak Integrasi 4 Moda Transportasi Jakarta
-
Bukan Drama Hukum, Nadiem Makarim Dibantarkan dari Sel Tahanan karena Sakit Ambeien
-
Jejak Riza Chalid Terus Diburu, Kejagung Periksa Saksi Kunci Korupsi Pertamina