Suara.com - Jajaran Kepolisian Resor Kampar, Provinsi Riau terus mendalami peristiwa tewasnya seorang remaja putri berusia 14 tahun. Korban nekat gantung diri karena takut dimarahi orangtuanya setelah ponselnya jatuh ke dalam parit.
"Pemeriksaan saksi-saksi dilakukan atas motif korban gantung diri itu, selain juga tidak ditemukan adanya tanda kekerasan pada tubuh korban," kata Kapolres Kampar, AKBP Edy Sumardi di Pekanbaru, Sabtu (15/10/2016).
Korban berinisial EN itu ditemukan tak bernyawa dengan kondisi mengenaskan di belakang barak perusahaan sawit, tempat tinggal keluarganya pada Jumat kemarin.
Berdasarkan pengakuan sejumlah saksi, gadis cantik dan tidak banyak bicara itu meninggal dengan cara gantung diri menggunakan kain.
Kejadian berawal saat korban bersama adiknya dan teman sebayanya bernama Ani pergi memancing di sekitar tempat tinggal mereka. "Saat itu korban membawa ponsel. Setiba di tempat pemancingan, ponsel korban di pegang adiknya yang berusia 2 tahun," ujar Edy.
Oleh adiknya, ponsel itu tanpa sengaja masuk ke dalam Parit. Saksi mengatakan, saat itu korban sangat ketakutan dan meminta kepada Ani agar tidak memberitahukan kepada orangtuanya.
Dari kejadian itu pula, korban terlihat gelisah dan mondar-mandir tak tentu arah. Hingga akhirnya, korban meminta kepada temannya untuk menjaga adiknya, sementara dirinya ingin kembali ke barak sebentar.
Beberapa waktu kemudian, korban yang ditunggu Ani dan adiknya tak kunjung datang. Hingga akhirnya Ani menggendong adik korban untuk memastikan apa yang terjadi.
Terkejut bukan kepalang, Ani melihat rekannya itu dalam keadaan tergantung dan tak sadarkan diri. Kini, korban telah divisum dan dipastikan tidak ada tanda kekerasan. Korban sendiri dipastikan akan segera dikebumikan setelah keluarga menolak dilakukan autopsi. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana