Ketua tim kuasa hukum terdakwa Jessica Kumala Wongso, Otto Hasibuan, menilai bahwa jaksa penuntut umum (JPU) yang tampilkan foto Jessica sedang santai duduk di bangku sofa bisa berpotensi menyebarkan fitnah.
Pasalnya, kata Otto, jaksa telah berasumsi foto tersebut bukti jika penyidik telah berikan fasilitas mewah ketika Jessica masih mendekam dalam rumah tahanan Polda Metro Jaya.
"Itu sebabnya saya katakan, jaksa ini kan membuat pernyataan yang berpotensi memfitnah Polda ini. Iya dong, berpotensi memfitnah Polda dong," kata Otto saat dihubungi wartawan, Kamis (20/10/2016).
Menurutnya, foto yang ditampilkan jaksa itu bisa mempengaruhi pandangan publik seakan-akan penyidik Polda ada main dengan Jessica.
"Seakan-akan Polda ini bermain dengan Jessica kan, diberikan fasilitas mewah, dan nggak mungkin di Polda itu ada fasilitas mewah seperti itu," kata dia.
Kata Otto, setiap proses penahanan tersangka seharusnya memiliki standart yang harus diikuti berdasarkan aturan dari Kementerian Hukum dan HAM.
Oleh sebab itu, Otto memastikan beberapa foto yang ditampilkan jaksa bukan sel yang dihuni Jessica.
"Jadi kesimpulan kami, dengan adanya gambar yang ditanyangkan yang seakan akan itu sel daripada Jessica. Maka udah ternyatalah mereka telah menyatakan yang tidak benar," katanya.
Dalam pembacaan replik pekan lalu, jaksa menampilkan foto-foto suasana sel tahanan Jessica untuk membuktikan keluhan Jessica tentang kondisi sel tidak benar.
Foto yang ditampilkan jaksa seolah berbanding terbalik dengan ucapan Jessica yang menurutnya selnya pengap.
Setelah foto itu jadi sorotan masyarakat, jaksa Ardito Muwardi mengklaim dirinya tak pernah menyebut ruangan itu adalah sel yang dihuni Jessica.
Dia mengatakan, lokasi foto tersebut di ruangan lain. Ardito meminta semua pihak jangan menyalahartikan foto itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Dapur MBG Penyebab Keracunan di SDN Gedong Tak Bersertifikat, Komnas PA Tuntut Tanggung Jawab Hukum
-
Anggota DPR Desak 'Rebranding' Program Makan Bergizi: 'Gratis'-nya Dihapus, Konotasinya Negatif
-
22 Siswa SDN 01 Gedong Diduga Keracunan MBG, Pramono Anung Enggan Berkomentar
-
Tinjau Langsung Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, Begini Pesan Menag Nasaruddin Umar
-
Marak Kasus Keracunan, Komnas PA Tolak Guru Jadi Bahan Uji Coba Sampel MBG
-
Gelar Aksi di Monas, Ibu-Ibu Kritik MBG: 8.649 Anak Keracunan Bukan Sekadar Angka Statistik!
-
Respons Krisis MBG, Menkes 'Potong Birokrasi', Gandeng Mendagri untuk Fast-Track Sertifikat Higienis
-
Takjub Adab Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir, Amien Rais Terenyuh: Buat Saya Artinya Dalam
-
Suara Ibu Peduli Makan Bergizi Gratis: Jangan Tunggu Ada yang Meninggal!
-
Sejarah Lambang Kakbah di Logo PPP, Muncul Wacana Mau Diganti