Suara.com - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri masih menelusuri rekam jejak Sultan Azianzah, lelaki berusia 22 tahun yang menyerang tiga anggota polisi di dekat pos polisi lalu lintas, Cikokol, Kota Tangerang, Banten, Kamis (20/10/2016) kemarin.
Penyidik telah meminta keterangan keluarga Sultan. Menurut keterangan keluarga, kata Boy, sejak 2013, Sultan telah melakukan banyak aktivitas yang mencurigakan.
"Yang dirasakan keluarga ada perubahan diri yang bersangkutan sejak 2013, antara lain ikut pendidikan LP3I dan banyak kegiatan luar yang keluarga tidak tahu," kata Boy di Mabes Polri, Jumat (21/10/2016)
Mantan Kapolda Banten mengungkapkan ketika Sultan meninggalkan rumah dengan alasan mendapatkan panggilan kerja di Jakarta.
"Alasannya mau ke Jakarta katanya ada panggilan kerja. Saat itu nggak diperhatikan khusus barang yang dibawa, ketika itu memang membawa tas. Di akhir hidup, pelaku banyak menutupi hal yang dia alami kepada keluarga termasuk lingkungan," katanya.
Boy mengatakan penyidik juga tengah mendalami percakapan mencurigakan yang pernah dilakukan pemuda asal Lebak Wangi, RT 4, RW 3, Kelurahan Sepatan, lewat telepon genggam. Ponsel tersebut kini telah disita penyidik.
"Dari jaringan komunikasi terus dikembangkan. Kita juga masih selidiki konten akun ada blog dan website. Tim digital forensik lakukan upaya kloning dengan siapa saja percakapan dilakukan. Pernah bekerja sebagai karyawan berbagai programmer dan web design," kata Boy.
Dari peristiwa penyerangan kemarin, kata Boy, tim Densus 88 telah menyita barang bukti, antara lain dua pisau, bom pipa dua, tas berisi celana panjang dengan motif loreng, ikat pinggang, korek, artikel sebanyak sembilan lembar dalam bentuk print out, dan stiker berlambang ISIS.
Tim juga menyita barang bukti dari hasil penggeledahan di rumah Sultan. Di antaranya satu buah samurai, dua pisau, ranjau paku, amunisi aktif, serbuk potasium sulfur, dan alumunium, pipa sepanjang 50 sentimeter, potongan bom pipa.
"Panjangnya bervariasi ukurannya. Biasanya dipake casing bahan peledak yang isinya potasium. Lalu ada betrai biasanya sebagai pemicu bahan peledak. Beberapa alat komunikasi. Ada buku berjudul petaka akhir jaman. Sangat mungkin mempengaruhi pemikirannya," kata dia.
BERITA MENARIK LAINNYA:
Ayah: Kalau Arief Bunuh Mirna, Saya Cincang di Depan Otto
Jessica Bilang Kalau Arief Mau Sabar Dulu, Mirna Selamat
Ayah Mirna Jelaskan Misteri Duit
PKL Ini Sebulan Duitnya Lebihi Orang Kantoran Jakarta
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka