Suara.com - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan memberikan penjelasan tentang hilangnya dokumen resmi berisi hasil temuan Tim Pencari Fakta (TPF) kasus pembunuhan aktivis hak asasi manusia, Munir Said Thalib pada pekan ini. Itu dikatakan SBY, demikian dia akrab disapa, dalam akun Twitter-nya, Minggu (23/10/2016).
Sebelumnya diberitakan bahwa dokumen laporan hasil penyelidikan TPF Munir, yang dibentuk dan bekerja pada masa pemerintahan SBY, telah hilang. Sekretariat Negara yang bertugas menyimpan dokumen resmi negara, pada September lalu mengaku tak menyimpannya.
Beberapa waktu lalu Jaksa Agung Muhammad Prasetyo mengatakan akan membuka komunikasi dengan SBY untuk menemukan dokumen tersebut.
"Dua minggu terakhir ini pemberitaan media & perbincangan publik terkait hasil temuan TPF Munir amat gencar," isi salah satu tweet Yudhoyono yang diakhiri dengan inisia *SBY* - artinya kicauan itu ditulis sendiri oleh bekas presiden itu.
Ia mengatakan bahwa setelah mengamati perbincangan publik terkait kasus itu, SBY berjanji akan segera mempersiapkan penjelasan.
"Penjelasan yang akan kami sampaikan dalam 2-3 hari mendatang, haruslah berdasarkan fakta, logika, & tentunya juga kebenaran," tulis SBY lebih lanjut.
Hilangnya dokumen TPF Munir sendiri diketahui setelah LSM Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) memenangkan gugatan atas Setneg di Komisi Informasi Pusat (KIP). Dalam putusannya KIP memerintahkan pemerintah membuka isi laporan TPF Munir ke Publik.
Sayangnya pada saat yang sama Setnet mengaku tak memiliki dokumen itu. Kemsekneg membuktikan hal itu dengan memberikan daftar surat masuk pada 2005 dan TPF tak ada dalam daftar itu.
Di sisi lain, dalam persidangan di KIP, mantan Sekretaris TPF Usman Hamid dan anggota TPF Hendardi mengatakan bahwa hasil penyelidikan TPF diserahkan langsung kepada SBY pada 24 Juni 2005.
Berdasarkan Pasal 9 Keputusan Presiden (Keppres) 111/2004 tentang pembentukan TPF Munir, laporan hasil penyelidikan TPF selama enam bulan harus disampaikan kepada publik. Namun hingga akhir pemerintahan SBY dan bahkan hingga saat ini, hasil penyelidikan tak pernah dibuka kepada publik.
Berita Terkait
-
Terpopuler: Beda Cara SBY vs Prabowo Tangani Banjir, Medali Emas Indonesia Cetak Rekor
-
Mengapa Cara Prabowo Tangani Bencana Begitu Beda dengan Zaman SBY? Ini Perbandingannya
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Purbaya Blak-blakan Kondisi RI Era Jokowi: Ekonomi Susah, Swasta Enggak Dikasih Ruang
-
Tak Terduga! SBY Spontan Hentikan Mobil dan Melukis di Pinggir Jalan Wonogiri
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka