Suara.com - Aliansi Muda untuk Munir mendesak Presiden Joko WIdodo menjalankan keputusan Komisi Informasi Publik untuk membuka hasil investigasi Tim Pencari Fakta kasus pembunuhan terhadap aktivis HAM Munir.
"Kami mendesak mencari dokumen yang hilang dan membuka hasil investigasi (Kematian Munir) sesuai keputusan KIP," kata perwakilan aliansi Fikri Badrus Zaman (23), dalam konferensi pers di kantor Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Jalan Diponegoro 74, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (25/10/2016).
Fikri mengingatkan hasil sidang KIP pada 10 Oktober 2016 memutuskan hasil investigasi TPF merupakan informasi yang terbuka untuk publik. Itu sebabnya, pemerintah wajib mengumumkannya.
Fikri menegaskan kasus pembunuhan terhadap Munir belum tuntas.
"Kasus kematian Munir belum tuntas karena hanya Polycarpus yang dipenjara," katanya.
Mahasiswa Universitas Bung Karno meminta Presiden tegas karena publik menunggu hasil Investigasi tersebut.
"Kami meminta Presiden tegas dan tidak mencla-mencle, apalagi lembek," katanya.
TPF Munir dibentuk pada 22 Desember 2004 melalui Keputusan Presiden Nomor 111 Tahun 2004 yang ditekan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Namun hasil Investigasi tersebut tidak pernah dipublikasikan secara resmi oleh pemerintah sampai sekarang. Belakangan, disebutkan dokumen tersebut tak ditemukan di Sekretariat Negara. (M. Novi Verdiansyah)
Berita Terkait
-
Racun di Atas Awan: Mengenang Kembali Tragedi Pembunuhan Munir di September Hitam
-
Geruduk Komnas HAM, KASUM Tuntut Pembunuhan Munir Ditetapkan Sebagai Pelanggaran HAM Berat!
-
Kasus Munir Mati Suri di Tangan Komnas HAM, Aktivis: Laporannya Entah ke Mana!
-
Pembunuhan Munir Tak Kunjung Ditetapkan Sebagai Pelanggaran HAM, Komnas Dinilai Lakukan Impunitas!
-
Masih Gelap, Dua Dekade Munir Diracun di Udara, Amnesty International: Padahal Masih Ada Peluang Hukum
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka