Suara.com - Menjelang demonstrasi ormas Islam untuk menuntut proses hukum terhadap Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), pengamanan di gedung Balai Kota diperketat. Penjagaan pintu masuk Jalan Medan Merdeka Selatan dan pintu masuk Jalan Kebon Sirih dilapis.
Ratusan aparat kepolisian sepanjang hari ini juga terlihat berjaga-jaga di lingkungan Balai Kota, baik di halaman gedung maupun di dalam gedung.
Aula Blok G Balai Kota pun telah dijadikan markas aparat kepolisian sejak Sabtu (1/11/2016).
Menurut pengamatan Suara.com, selain ada ratusan anggota, di sekitar gedung juga telah disiagakan armada penghalau massa.
Semua orang yang hendak masuk ke dalam Balai Kota juga diperiksa satu persatu.
"Iya sekarang pemeriksaannya lebih ketat karena jelang demo Jumat," kata Novrizal, salah satu petugas yang berjaga di pintu metal detector.
Pelaksana tugas Gubernur Jakarta Sumarsono mengatakan pengetatan pengamanan Balai Kota merupakan salah satu standar operasional prosedur kepolisian menjelang 4 November.
"Itu adalah SOP nya, polisi punya SOP. pengamanannya ada pasti tergantung eskalasinya mau sepuluh orang (demo) pengamanannya berapa, kalau jumlah banyak berapa (pengamanannya)," ujar Sumarsono.
Sumarsono mengatakan pengamanan ini merupakan bagian dari upaya menjaga aset.
"Saya kira pemerintah dalam hal ini melalui peran polda mengamankan sesuai SOP, peran pemda memberikan dukungan spot, terutama mengenai penempatan-penempatan semua kelengkapan daripada jajaran kepolisian termasuk di Balai Kota, Monas maupun Senayan," kata dia.
BERITA MENARIK LAINNYA:
Warga Jakarta Bicara Soal Demo 4 November, Sikap Mereka Keren
Demo 4 November, Fadli Zon: Jokowi Jangan Kabur, Harus di Istana
Merinding, Bawa Mayat Pakai Taksi, Potong 13 Bagian di Toilet
Mega: Ini Abad 21, Pilih Pemimpin karena Agama, Nggak Lucu Lagi
Guyonan Prabowo Saat Naik Kuda Bikin Jokowi Terkekeh
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN