Suara.com - Pemerintah Amerika Serikat, mengeluarkan peringatan kepada warganya di Jakarta dan Surabaya jelang demonstrasi yang rencananya digelar pada Jumat (4/11/2016).
Pemerintah AS dalam pengumumannya bertajuk "Security Message for US Citizens" di website resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia meminta warganya menghindari area demonstrasi dan tetap waspada.
"Warga AS diingatkan bahwa meskipun demonstrasi disebut akan berlangsung damai, tetapi bisa berubah menjadi konfrontatif dan berkembang menjadi aksi kekerasan," tulis Kedubes AS dalam pesan yang diunggah Kamis (3/11/2016).
"Ada kemungkinan bahwa beberapa kelompok ekstremis mengambil kesempatan dalam aksi protes 4 November untuk memicu atau melakukan kekerasan," bunyi pesan itu lebih lanjut.
Dalam pesan itu Pemerintah AS juga mengatakan bahwa demonstrasi di Surabaya dan karenanya kantor Konsulat AS di Ibu Kota Jawa Timur itu akan ditutup untuk publik pada Jumat.
Sebelumnya peneliti terorisme Sydney Jones dan Nasir Abbas, yang juga pernah aktif dalam kelompok radikal Jemaah Islamiyah, mewanti-wanti agar aparat keamanan mewaspadai aksi ancaman dari kelompok teror dalam aksi 4 November.
Berbicara dalam diskusi bertema "Ancaman Radikalisme dan Terorisme di Pilgub DKI" yang digelar Wahid Institute pada Selasa (01/11), Jones mengatakan bahwa kelompok teroris bisa memanfaatkan demonstrasi 4 November ini untuk mengincar polisi dan aparat keamanan, yang memang menjadi sasaran mereka dalam beberapa aksi belakangan.
Adapun Kapolri dan Panglima TNI telah mengatakan akan mengerahkan pasukan untuk mengamankan demonstrasi yang merupakan ungkapan protes terhadap Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, yang dituding telah menghina umat Islam.
Panglima TNI, Gatot Nurmantyo bahkan mengatakan bahwa pihaknya tidak akan menolerir aksi-aksi yang mengarah kepada kekerasan dan kerusuhan.
Berita Terkait
-
MK Tolak Gugatan Pilgub Papua, Begini Reaksi Golkar
-
Sebut Mari-Yo Unggul di PSU Pilgub Papua, Sekjen Demokrat: Kami Bersyukur Atas Kemenangan Ini
-
Profil Mathius-Aryoko, Cagub-Cawagub Menang Telak Hitung Cepat PSU Pilgub Papua 2025 versi Exit Poll
-
Hitung Cepat PSU Pilgub Papua 2025: Mariyo Unggul Telak di Exit Poll, Sinyal Kemenangan?
-
Padahal Sudah Baikan, Kenapa Anies Baswedan Tidak Follow Instagram Ahok?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025