Ruhut Sitompul [suara.com/Bagus Santosa]
Ruhut Sitompul menegaskan kasus dugaan penodaan agama yang dituduhkan kepada calon petahana gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak mengancam posisi Ahok dan Djarot Saiful Hidayat di pilkada Jakarta periode 2017-2022. Juru bicara tim kampanye Ahok-Djarot ini menegaskan tidak alasan bagi Ahok untuk mundur.
"Nggak (takut). Nggak ada penistaan. Nggak akan (terancam tidak ikut pilkada)," ujar Ruhut kepada Suara.com, Senin (7/11/2016).
Hari ini, Ahok diperiksa Bareskrim Polri terkait tuduhan menistakan agama Islam.
"Nggak (takut). Nggak ada penistaan. Nggak akan (terancam tidak ikut pilkada)," ujar Ruhut kepada Suara.com, Senin (7/11/2016).
Hari ini, Ahok diperiksa Bareskrim Polri terkait tuduhan menistakan agama Islam.
"Kalau dia sudah penetapan, sudah ambil nomor urut sudah kampanye. Karena kalau dia (Ahok) mundur dia masuk penjara, gara mundurnya dia harus bayar denda Rp 25 miliar, nggaklah dan Ahok tidak gentar tetap maju," tuturnya.
Itu sebabnya, Ruhut dan tim tetap mendukung Ahok dan Djarot. Ruhut mengatakan masyarakat Jakarta telah mengakui prestasi kerja Ahok selama memimpin Jakarta.
Situasi politik saat ini, menurut Ruhut, justru menguntungkan Ahok.
Itu sebabnya, Ruhut dan tim tetap mendukung Ahok dan Djarot. Ruhut mengatakan masyarakat Jakarta telah mengakui prestasi kerja Ahok selama memimpin Jakarta.
Situasi politik saat ini, menurut Ruhut, justru menguntungkan Ahok.
"Makin kencang, makin bagus (dukungannya). Kan biasa orang terdzolimi teraniaya, rakyat sudah simpati apalagi Jakarta dia (Ahok) petahana. Semua sudah merasakan bukti dia kok, dia buka hanya janji. Semua dukung dia," kata anggota Komisi III DPR.
Ruhut optimistis Ahok bisa keluar dari situasi sekarang.
"Aku yakin dia (Ahok) menang, sebagai timses sebagai juru bicara dia," kata dia.
Di pilkada Jakarta, Ahok-Djarot menghadapi pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Komentar
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Kabar Gembira! Utang BPJS 23 Juta Orang Bakal Lunas, Cak Imin Umumkan Pemutihan Iuran di 2025
-
'Keramat', Nasib Sahroni hingga Uya Kuya Ditentukan di Sidang MKD Hari Ini, Bakal Dipecat?
-
MKD Gelar Sidang Putusan Anggota DPR Nonaktif Hari Ini, Uya Kuya Hingga Ahmad Sahroni Hadir
-
Identitas 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Diumumkan Besok, Polda Undang Keluarga Reno, Ada Apa?
-
Berdayakan UMKM dan Keuangan Inklusif Desa, BNI Raih Outstanding Contribution to Empowering MSMEs
-
Heboh Pria Cepak di Tanah Abang Tabrakan Diri ke Mobil, Aksinya Diolok-olok: Akting Kurang Natural
-
Dibiayai Rakyat Sampai Masuk Lubang Kubur, Menhan Minta Prajurit TNI Hormati dan Lindungi Rakyat
-
Prabowo 'Gebrak Meja', Utang Whoosh Rp1,2 T per Tahun Dibayar Pakai Duit Rampasan Koruptor
-
Terkuak! Alasan Bripda W Habisi Dosen di Jambi, Skenario Licik Gagal Total Gara-gara Wig
-
Cekik hingga Tinju Korbannya, 2 Cewek Kasus Penganiayaan di Sulsel Cuma Dihukum Bersihkan Posyandu