Usai ziarah di Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata, Presiden Joko Widodo mengunjungi Markas Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat di Cijantung, Jakarta Timur, Kamis (10/11/2016). [suara.com/Erick Tanjung]
Usai ziarah di Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata, Presiden Joko Widodo mengunjungi Markas Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat di Cijantung, Jakarta Timur, Kamis (10/11/2016).
Di Cijantung, Presiden Jokowi memberikan arahan kepada 1.217 anggota pasukan Kopassus.
Jokowi menyampaikan kebanggaan rakyat Indonesia atas dedikasi para prajurit. Jokowi mengatakan Kopassus tidak boleh gentar membela Pancasila serta harus setia kepada NKRI dan UUD 1945.
"Pada momentum hari Pahlawan, saya Panglima tertinggi memerintahkan Kopassus menempatkan diri sebagai perekat kemajemukan dan menjaga persatuan," kata Jokowi.
Dia menegaskan TNI hanya memiliki satu komando untuk mempersatukan dan menjaga keutuhan NKRI.
"TNI adalah satu, yakni Tentara Nasional yang bisa berdiri tegak mempersatukan ras, suku, agama dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan, terus menjaga kebhinnekaan. Kebhinnekaan Tunggal Ikaan, karena hanya dengan itu Indonesia menjadi bangsa majemuk, kuat dan solid," ujar dia.
Jokowi mengatakan di barisan Kopassus hadir satuan Sandioda, satuan Parako (Para Komando), dan satuan Gultor.
Jokowi mengingatkan prajurit untuk menjadi garda depan mempertahankan keutuhan bangsa.
"Saya ingin ingatkan, pahlawan kusuma bangsa, para pendiri Indonesia seperti Jenderal Sudirman mempertaruhkan jiwa raga, mempertahankan kemerdekaan. Bagi kita memperjuangkan Indonesia yang terdiri berbagai agama suku ras adalah mutlak. Prajurit di manapun mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi dan kelompok. Berdiri tegak di atas semua golongan, mengatasi kepentingan pribadi dan kelompok demi kejayaan Indonesia. Salam komando," kata Jokowi.
Di Cijantung, Presiden Jokowi memberikan arahan kepada 1.217 anggota pasukan Kopassus.
Jokowi menyampaikan kebanggaan rakyat Indonesia atas dedikasi para prajurit. Jokowi mengatakan Kopassus tidak boleh gentar membela Pancasila serta harus setia kepada NKRI dan UUD 1945.
"Pada momentum hari Pahlawan, saya Panglima tertinggi memerintahkan Kopassus menempatkan diri sebagai perekat kemajemukan dan menjaga persatuan," kata Jokowi.
Dia menegaskan TNI hanya memiliki satu komando untuk mempersatukan dan menjaga keutuhan NKRI.
"TNI adalah satu, yakni Tentara Nasional yang bisa berdiri tegak mempersatukan ras, suku, agama dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan, terus menjaga kebhinnekaan. Kebhinnekaan Tunggal Ikaan, karena hanya dengan itu Indonesia menjadi bangsa majemuk, kuat dan solid," ujar dia.
Jokowi mengatakan di barisan Kopassus hadir satuan Sandioda, satuan Parako (Para Komando), dan satuan Gultor.
Jokowi mengingatkan prajurit untuk menjadi garda depan mempertahankan keutuhan bangsa.
"Saya ingin ingatkan, pahlawan kusuma bangsa, para pendiri Indonesia seperti Jenderal Sudirman mempertaruhkan jiwa raga, mempertahankan kemerdekaan. Bagi kita memperjuangkan Indonesia yang terdiri berbagai agama suku ras adalah mutlak. Prajurit di manapun mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi dan kelompok. Berdiri tegak di atas semua golongan, mengatasi kepentingan pribadi dan kelompok demi kejayaan Indonesia. Salam komando," kata Jokowi.
Komentar
Berita Terkait
-
Jokowi Absen di Monas Gara-gara Panas, Ini 7 Tips Lawan Cuaca Ekstrem Bagi Pasien Penyakit Kronis
-
Terpopuler Lifestyle: Heboh Kulit Jokowi-Iriana hingga Pendidikan Gibran Dikuliti Profesor Singapura
-
Dokter Tifa Ahli Apa? Komentari Kondisi Kulit Jokowi dan Iriana yang Dinilai Janggal
-
Reaksi PDIP soal Jokowi Temui Prabowo: Kami Yakin Presiden Atasi Masalah Bangsa Tanpa 'Cawe-cawe'
-
Jokowi Tak Boleh Kena Panas Saat HUT ke-80 TNI, Sakit Apa Sebenarnya?
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
-
Meski Ada Menkeu Purbaya, Bank Dunia Prediksi Ekonomi RI Tetap Gelap
-
Kritik Bank Dunia ke BUMN: Jago Dominasi Tapi Produktivitasnya Kalah Sama Swasta!
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
Terkini
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Komisi IX DPR Gelar Rapat Tertutup Bareng Kemenaker Hari Ini, Bahas Apa?
-
Apa itu Etanol yang Mau Dicampurkan ke BBM oleh Pemerintah?
-
Sekolah Internasional NJIS Turut Diteror Bom, Pelaku Minta Tebusan USD 30 Ribu Via Kripto
-
Dicap Cacat Bawaan, Subhan Palal Penggugat Ijazah Bongkar 4 Unsur Gibran Melawan Hukum!
-
Sidang Praperadilan Nadiem Makarim Kembali Digelar, Kejagung Hadirkan Ahli Hukum dan Bawa Bukti Ini
-
KY 'Bedah' Vonis 1.631 Halaman Putusan Tom Lembong, Nasib Hakim di Ujung Tanduk?
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 8 Oktober 2025: Waspada Hujan & Suhu Panas di Indonesia
-
Skandal Kuota Haji: KPK Buka Pintu Periksa Ulang Yaqut Cholil, Kebijakan 50-50 Disorot
-
Cak Imin Ditunjuk Prabowo Periksa Pesantren, Wakil Ketua DPR Cucun: Bukti Negara Hadir