Suara.com - Nahdlatul Ulama (NU) Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, berharap tidak ada lagi unjuk rasa lanjutan Aksi Bela Islam Jilid III di Bengkulu.
Ketua Pengurus Besar NU Kota Bengkulu, ZUlkarnain Dali di Bengkulu mengatakan, dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang menjadi dasar aksi tersebut telah bergulir di ranah hukum.
"Ingat juga kepentingan yang lebih besar, yakni keutuhan bangsa dan negara kita. jangan ini menjadi pintu kehancuran negara seperti yang terjadi di sejumlah negara Islam di Timur Tengah," kata dia.
NU Kota Bengkulu mengundang berbagai elemen mahasiswa serta organisasi kepemudaan GP Ansor untuk berdiskusi, terkait perkembangan penyelesaian dugaan penistaan agama tersebut.
"Kami melarang untuk ikut demo lanjutan, mari masih banyak kegiatan jihad yang lebih baik seperti membangun sekolah islam atau pesantren, tidak harus dengan demo," ujarnya.
Tetapi dia juga tidak bisa melarang sepenuhnya jika ada diantara pemuda yang tergabung dalam GP Ansor atau mahasiswa di Bengkulu yang tetap berkukuh untuk ikut unjuk rasa lanjutan.
"Kami tidak juga bisa melarang karena prinsip pribadi mereka, namun sebelum itu mari kita bahas apa sebenarnya yang terbaik, jangan hanya berdemo karena ikut-ikutan," katanya.
Dia meminta semua pihak untuk mempercayakan penyelesaian kasus Ahok kepada pihak yang berwajib dan masyarakat juga diharapkan mampu menerima keputusan hukum yang ditetapkan.
"Tidak dengan mendesak atau memaksa agar arah keputusan sesuai dengan keinginan, ini tidak baik," ujarnya. [Antara]
Baca Juga: Ahok Tersangka, Ikatan Pesantren Minta Santri Tak Demo Lagi
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta