Suara.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Komisaris Besar Rikwanto mengatakan pihaknya tinggal menunggu waktu untuk menangkap kelompok-kelompok yang diyakini ingin melakukan usaha penggulingan pemerintahan Presiden Joko Widodo yang memanfaatkan rencana aksi demonstrasi 2 Desember.
Menurutnya penindakan tersebut akan dilakukan apabila pihak-pihak yang diduga melakukan makar merealisasikan tindakanyan.
"Iya kita mengarah ke sana (penangkapan), tinggal yang melakukannya (makar) itu melaksanakan atau nggak?" kata Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (24/11/2016).
Namun demikian, Rikwanto enggan membocorkan nama-nana kelompok yang dimaksud ingin melakukan makar terhadap pemerintahan yang sah saat aksi demo 2 Desember. Dia hanya menyampaikan kepolisian tinghal menunggu usaha dari pihak-pihak yang dituduh ingin melakukan makar.
"Ya nggak bisa kita sampaikan, kan belum kejadian, nanti misalkan ada diduga orang mau mencuri kita sampaikan, pencurinya nanti kasian juga," kata Rikwanto.
Kata dia, pernyataan Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang menngindikasikan ada kelompok yang ingin menunggangi demo 2 Desember untuk kepentingan lain merupakan informasi intelijen yang sudah kaji secara mendalam Jadi menurutnya indikasi makar dalam rencana aksi demo 2 Desember bukan merupakan isi belaka.
"Tentunya Kapolri menyatakan seperti itu sudah ada kajian mendalam terhadap informasi yang masuk, dari intelejen, dari perkembangan informasi berbagai pihak, dikaji, ternyata diduga ada upaya-upaya ke arah (makar) situ," kata dia.
Namun dia berharap usaha makar ketika demo 2 Desember tidak benar-benar terjadi. Rikwanto menambahkan, hingga kini kepolisian telah melakukan upaya preventif guna meminamalisir masyarakat yang ikut aksi demonstrasi tidak melakukan tindakan yang melawan hukum.
"Ya mudah-mudahan (tidak terjadi). Kalau polisi siap, polisi menyatakan jangan diikuti dan jadi mengurungkan niatnya kan bagus," kata dia.
Baca Juga: Aksi Anti Makar Terhadap NKRI
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Gebrakan KemenHAM di Musrenbang 2025: Pembangunan Wajib Berbasis HAM, Tak Cuma Kejar Angka
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?
-
Tok! DPR Sahkan Prolegnas Prioritas 2026: Enam RUU Dicabut, RUU Penyadapan Masuk Daftar
-
Sentil Ulah Bupati Aceh Selatan Umrah Saat Bencana, Puan: Harusnya Kepala Daerah Punya Empati
-
Bencana Sumatra: Pengamat Sebut Menhut Terdahulu Perlu Diperiksa, Termasuk Zulhas
-
Habiburokhman: Polisi Harus Usut Soal Hasutan Aksi Rusuh Pakai Bahan Peledak 10 Desember
-
Gerindra Soal Wacana Pemecatan Bupati Aceh Selatan: Kita Serah ke DPRD
-
Mensos Akui Masih Ada Daerah Terisolasi di Sumatra, Tapi Pasokan Logistik Mulai Teratasi