Suara.com - Kasiter Korem 033/Wira Pratama Kolonel Inf Luhut Marpaung mengatakan, sulit melibatkan masyarakat perbatasan menjaga keamanan di daerahnya masing-masing.
"Karena kesejahteraan daerah perbatasan masih jauh dari harapan sehingga sulit melibatkan masyarakat menjaga keamanan di daerahnya sendiri," kata Luhut Marpaung, seperti dilaporkan Antara, Selasa (30/11/2016).
Luhut mencontohkan dalam suatu kasus penyelundupan. Warga perbatasan akan mudah untuk terlibat di dalam aksi tersebut mengingat kebutuhan ekonomi keluarga sangat sulit.
"Selain urusan ekonomi yang serba mahal, infrastruktur, kesehatan, pendidikan dan lain sebagainya juga jadi persoalan di daerah perbatasan," ujarnya.
Luhut berpendapat dalam kondisi masyarakat perbatasan tersebut pemerintah berperan besar meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya yang perbatasan dengan negara lain.
"Berhasil atau tidaknya suatu pembangunan itu dilihat dari sisi kesejahteraan sosial, ekonomi dan keamanannya, sebab itu antara kesejahteraan dan keamanan harus sejalan," tegas Luhut.
Dalam hal ini, Luhut mengimbau masyarakat perbatasan maupun Indonesia pada umumnya tidak melupakan sejarah bangsa, di antaranya mengingat masa kejayaan kerajaan di Indonesia.
"Sejarah itu pelita dan penting agar generasi muda tidak lupa terhadap bangsanya sendiri," tuturnya.
Dia menilai banyak generasi muda yang mendapat pendidikan lebih baik, justru tidak membawa semangat persatuan Indonesia.
"Justru setelah mendapat pendidikan dari luar negeri, mereka mengubah Indonesia dengan keinginan yang mereka dapat dari luar sana," ujarnya.
Selain itu, bangsa ini berdiri kokoh bukan karena perbedaan yang selalu dimunculkan. Tapi perbedaan yang dibangun untuk kebersamaan.
Berita Terkait
-
Kementerian PUPR Bangun Infrastruktur Pulau Terluar Perbatasan RI
-
Infrastruktur Dibangun, Perbatasan Jadi Kawasan Ekonomi Baru
-
Jokowi Prioritaskan Bangun Infrastruktur di Perbatasan
-
Jalan Perbatasan Indonesia-Timor Leste Tahun ini Tembus 63 Km
-
HUT RI Pertamakali di Dusun Yakyu, Merauke, Begini Suasananya
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional