Suara.com - Aktivis Sri Bintang Pamungkas menyebut Kapolri Jenderal Tito Karnavian tidak paham sejarah pemerintahan Indonesia. Bintang merasa dituduh melakukan penghasutan untuk makar terhadap pemerintahan karena dia dan kelompoknya menuntut supaya MPR menggelar sidang istimewa untuk mencabut mandat Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Jadi karena yang kita tuntut adalah sidang istimewa MPR, maka ini konstitusional. Selain preseden, ini konstitusional. Jadi tuduhan Tito yang mengatakan kita berbuat makar, itu jelas ngawur, nggak benar dan dia tidak tahu sejarah," kata Bintang di Rumah Kedaulatan Rakyat, Jalan Guntur 49, Manggarai, Jakarta Selatan, Rabu (30/11/2016).
"Dia (Tito) tidak tahu bahwa lewat sidang istimewa MPR itu bisa dilakukan putusan-putusan tertinggi di atas negara ini," Bintang menambahkan.
Selain menuntut pencabutan mandat Presiden, Bintang mengatakan bersama Ketua Yayasan Pendidikan Bung Karno Rachmawati Soekarnoputri telah sepakat mendesak kepolisian untuk segera menahan Gubernur Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait kasus dugaan menistakan agama Islam.
"Jadi kami tadi juga bersepakat dengan Rachmawati bahwa memang Ahok ini harus ditahan, harus diadili, dipenjara," ujar Bintang.
Bintang menuding pemerintah Presiden Jokowi melindungi Ahok. Antara Jokowi dan Ahok, katanya, memiliki agenda yang sama yaitu memberi keleluasaan kepada pemerintahan Cina untuk meraih kepentingan negeri ini.
"Kita juga tahu bahwa rezim ini, rezim yang pro Cina, RRC. Dan kami mengira atau berkeyakinan bahwa Jokowi sama Ahok ini melaksanakan perintah-perintah RRC, atau paling tidak sama pikirannya dengan apa yang dikehendaki oleh pemerintah RRC," tutur Bintang.
Menurut Bintang salah satu agenda Cina di Indonesia yaitu mengirim 10 juta buruh.
"Nggak jelas definisi buruhnya seperti apa, tetapi nyatanya kemudian disetujui, dibikin 25 pelabuhan sebagai entry point lalu gratis visa, sehingga mereka masuk, tanpa minta izin kepada DPR," ujar Bintang.
Bintang juga menuding ada pembiaran terhadap masuknya para pekerja Cina ke Indonesia.
"Saya tidak pernah mendengar DPR membicarakan soal ini (buruh Cina), tetapi menteri tenaga kerja mengizinkan, menkumham mengizinkan, imigrasi tutup mata," kata Bintang.
Di mata Bintang, saat ini Indonesia sedang dalam bahaya. Dia juga menuding Ahok ikut menambahi beban lewat kebijakan, seperti reklamasi Pantai Utara Jakarta.
"Reklamasi ini ada kaitan yang erat dengan masalah masuknya Cina-Cina ini dari RRC. Jadi dalam hal ini tuntutan atau sidang MPR istimewa itu mau menyelamatkan bangsa, rakyat, negara dan agama," kata Bintang.
"Terjemahannya adalah kembali ke UUD 1945 asli, Cabut mandat Jokowi-JK dan membentuk pemerintah sementara atau pemerintah transisi," Bintang menambahkan.
Berita Terkait
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka