Suara.com - Jika tuntutan demonstrasi pada 2 Desember agar aparat penegak hukum menahan Gubernur Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak dipenuhi, kelompok dari Forum Gerakan Kader Muda Persatuan Islam akan menyelenggarakan unjuk rasa lagi.
"Ketika proses hukum (Ahok) sudah ditetapkan sebagai tersangka, tetapi Ahok tetap bebas dan tuntutan kita tidak dipenuhi, maka kami akan ada aksi damai jilid keempat," ujar Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam Persatuan Islam Nizar Ahmad Saputra di Hotel Blue Sky, Jalan Raden Saleh, Jakarta, Rabu (30/11/2016).
Menurut dia tidak adil jika Ahok tidak ditahan. Sebab, para tersangka penista agama sebelumnya, semuanya ditahan.
Nizar mengatakan akan terus menerus demonstrasi sampai tuntutan dipenuhi.
"Sebetulnya nggak usah ada aksi kalau tuntutannya yang sudah jelas itu dilaksanakan, sebetulnya sangat simpel," kata dia.
Proses hukum terhadap Ahok sebenarnya sudah berlangsung, bahkan sebelum ada demonstrasi 4 November lalu.
Setelah Ahok ditetapkan menjadi tersangka, muncul lagi rencana aksi lanjutan pada 2 Desember dan isunya bergeser menjadi desakan agar Ahok ditahan.
Saat ini, berkas perkara Ahok sudah dilimpahkan Bareskrim Polri ke Kejaksaan Agung. Kejaksaan Agung pagi tadi telah menyatakan berkas tersebut lengkap dan sebentar lagi segera masuk ke tahap penuntutan di pengadilan.
Demonstrasi 2 Desember disepakati dilakukan di kawasan Monas, Jakarta Pusat, agar tak mengganggu kepentingan publik. Kesepakatan tersebut dicapai melalui dialog antara Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan organisasi penggagas demo dengan dijembatani MUI. Sebelumnya kelompok tersebut ngotot demonstrasi dilakukan di sepanjang Jalan M. H. Thamrin dan Jalan Sudirman.
Polisi dan TNI akan tetap mengamankan aksi 2 Desember karena dikhawatirkan dimanfaatkan kelompok lain untuk kepentingan tertentu.
Berita Terkait
-
Usai Diserang Isu SARA, RK Janji Bikin Program ke Vatikan dan Yerusalem, Apa Alasannya?
-
AMIN Teken 13 Pakta Integritas Ijtima Ulama, TPN Ganjar-Mahfud: Sudah Tak Laku, Lebih Khawatir Politik Dinasti
-
Ganjar Pranowo ke Pendukungnya: Haram Hukumnya Bawa Isu SARA!
-
Bukan Pesta Demokrasi: Penyakit-penyakit Musim Pemilu yang Akan Menjangkit
-
Pesan Jusuf Kalla ke Persatuan Islam Tionghoa: Beri Dakwah Terbaik!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?