Calon Gubernur Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menemukan sebuah sumur tua yang masih difungsikan oleh warga setempat. (suara.com/Basuki Tjahaja Purnama)
Hasil penggalangan dana kampanye yang didapatkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, sudah mencapai Rp27.370.009.713.
Penggalangan dana dilakukan, antara lain dengan cara penjualan tiket makan bersama Ahok dan Djarot serta sumbangan lewat posko kampanye.
Penggalangan dana lewat posko kampanye di Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, setiap hari Senin sampai Jumat. Tapi untuk penjualan tiket makan bersama Ahok dan Djarot tergantung penyelenggaraan acara.
Donasi hanya melalui transfer melalui electronic debit card yang disediakan panitia. Donasi perorangan mulai dari Rp10 ribu sampai Rp75 juta.
Demi transparansi, semua penyumbang diwajibkan menuliskan nomor KTP dan NPWP. Tanpa dokumen tersebut, sumbangan tidak dapat diterima.
Menurut informasi Media Center Basuki-Djarot 50 persen warga menyumbang dengan nilai di bawah Rp100 ribu.
Ahok bercerita pernah pernah diejek temannya yang pengusaha.
"Teman saya bilang ngapain susah ngumpulin uang? Saya bilang saya tidak mau jadi milik kalangan orang tertentu. Saya milik orang Jakarta, mandat melayani rakyat," ujar Ahok di posko Jalan Lembang, Menteng.
"Ini sudah ribuan warga yang nyumbang. Orang berani menyumbang dan identitasnya jelas. Ini juga sudah jadi sejarah perpolitikan pertama kali di Indonesia," Ahok menambahkan.
Ahok maju ke pilkada menghadapi pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno serta pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.
Penggalangan dana dilakukan, antara lain dengan cara penjualan tiket makan bersama Ahok dan Djarot serta sumbangan lewat posko kampanye.
Penggalangan dana lewat posko kampanye di Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, setiap hari Senin sampai Jumat. Tapi untuk penjualan tiket makan bersama Ahok dan Djarot tergantung penyelenggaraan acara.
Donasi hanya melalui transfer melalui electronic debit card yang disediakan panitia. Donasi perorangan mulai dari Rp10 ribu sampai Rp75 juta.
Demi transparansi, semua penyumbang diwajibkan menuliskan nomor KTP dan NPWP. Tanpa dokumen tersebut, sumbangan tidak dapat diterima.
Menurut informasi Media Center Basuki-Djarot 50 persen warga menyumbang dengan nilai di bawah Rp100 ribu.
Ahok bercerita pernah pernah diejek temannya yang pengusaha.
"Teman saya bilang ngapain susah ngumpulin uang? Saya bilang saya tidak mau jadi milik kalangan orang tertentu. Saya milik orang Jakarta, mandat melayani rakyat," ujar Ahok di posko Jalan Lembang, Menteng.
"Ini sudah ribuan warga yang nyumbang. Orang berani menyumbang dan identitasnya jelas. Ini juga sudah jadi sejarah perpolitikan pertama kali di Indonesia," Ahok menambahkan.
Ahok maju ke pilkada menghadapi pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno serta pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.
Komentar
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah