Suara.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengunjungi para pengungsi korban gempa di tiga titik lokasi pengungsian di Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya yakni di Masjid Al Istiqamah Rhieng, Mushalla Desa Meuraksa, Masjid At Taqwa Desa Keude Meureudu.
Kecamatan Meureudu merupakan wilayah terdampak gempa cukup parah. Jumlah pengungsi di kecamatan ini mencapai 4.000 orang. Di Masjid Rhieng yang dikunjungi Mensos, terdapat 1.100 pengungsi dari sejumlah desa yakni Desa Meuraksa, Desa Teupin Perahu, Desa Rhieng Blang, Desa Rhieng Krueng, dan Desa Rhieng Mancang.
"Sudah makan siang, makanannya enak tidak?," tanya Mensos kepada anak-anak dalam keterangan resminya, Jumat (9/12/2016).
Menurut Mensos, penting memastikan makanan yang dimasak di dapur umum Tagana sesuai selera anak-anak.
"Kalau semangat makan mereka terjaga, Insya Allah kondisi badannya tetap baik," kata Mensos.
Di hadapan sekitar 250 anak-anak di tenda pengungsian, Mensos mengajak berdialog, menyanyi dan bersholawat, serta mengajak pengungsi mendoakan warga yang meninggal akibat gempa. Kepada anak-anak, Mensos juga berpesan agar anak-anak tekun belajar, rajin mengaji dan patuh pada kedua orang tua.
Kedatangan Mensos selain melihat kondisi korban gempa juga memotivasi dan mengembalikan semangat anak-anak dan dewasa. Tim trauma healing dan psikososial terus menjalankan tugasnya di setiap posko pengungsi yang dikelola Kemensos, Dinas Sosial Provinsi dan Dinas Sosial Kabupaten.
Hingga saat ini telah ada tiga tim yang diturunkan. Tim pertama dipimpin Kak Seto, tim kedua dipimpin Kak Heny dan terakhir tim dari STKS Bandung.
"Tadi ibu-ibu menyampaikan khawatir kalau tim (trauma healing dan tim konseling, red) ini tidak dilanjutkan setelah 14 hari. Karena mereka memang masih trauma. Nah terkait hal ini tentu kita akan melihat dan memonitor bagaimana kebutuhannya sehingga kebutuhan ini bisa kita lanjutkan," katanya.
Di akhir kunjungan, dibantu tim relawan membagikan tas, seragam dan peralatan sekolah.
Baca Juga: Usaha Bela SBY Diserang Boni Hargens Malah Dianggap Tak Jelas
"Mudah-mudahan ini semua dapat membangun motivasi dan semangat untuk melanjutkan kehidupan mereka," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!
-
Menkeu Purbaya Bahas Status Menteri: Gengsi Gede Tapi Gaji Kecil
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat