Suara.com - Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam Muhammad Al Khattab menilai Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menampilkan tontonan yang lucu ketika menangis di hadapan majelis hakim saat membacakan nota keberatan atas dakwaan jaksa penuntut umum di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, hari ini.
"Ya, itu Ahok gitu. Dia sambil menangis, saudara-saudara. Jadi dia heran dengan dakwaan jaksa, saudara - saudara," kata Khattab yang tengah orasi di atas mobil komando di depan gedung Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, Selasa (13/12/2016).
Menurut Khattab ketika Ahok terisak di hadapan majelis hakim, pemandangannya kontroversial dengan ucapannya selama ini yang sering menyebut sebagai pemimpin tegas.
"Ya, kok ternyata dia menangis ya, lucu nggak ya itu?" kata Khattab.
Khattab juga menanggapi persepsi tim kuasa hukum Ahok yang menyebut proses hukum Ahok di kepolisian dan kejaksaan berlangsung begitu cepat, kemudian disebut terpengaruh oleh tekanan massa, dan disebut prosesnya melanggar HAM.
"Lah, sekarang kepolisian, dan kejaksaan cepat, dibilang melanggar HAM. Lucu apa lucu? Ya itu," ujar Khattab.
Sidang perdana hari ini beragendakan pembacaan dakwaan dari jaksa penuntut umum dan penyampaian nota keberatan dari Ahok serta tim pengacara.
Sidang berlangsung sampai sekitar jam 12.00 WIB. Sidang akan dilanjutkan pekan depan, Selasa (20/12/2016).
Di depan majelis hakim, Ahok menangis ketika menceritakan hubungannya dengan keluarga angkatnya yang muslim.
"Saya terlahir dari pasangan non muslim, namun saya juga diangkat oleh keluarga muslim," kata Ahok.
Ayah Ahok bernama Indra Tjahaja Purnama dan ayah angkatnya bernama Andi Baso Amir.
"Ayah saya dengan ayah angkat saya bersumpah untuk menjadi saudara sampai akhir hayatnya. Kecintaan ayah angkat saya terhadap saya sangat berbekas terhadap diri saya sampai dengan hari ini," kata Ahok sambil terisak.
Ahok menjelaskan bahwa sama sekali tidak punya niat untuk menghina agama Islam karena itu sama saja dia menghina keluarganya sendiri.
Berita Terkait
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Dedi Mulyadi Berlutut di Depan Kereta Kencana: Antara Pelestarian Budaya dan Tuduhan Penistaan Agama
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025