Suara.com - Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menelusuri aset pribadi milik tersangka gratifikasi Wali Kota Madiun Bambang Irianto dengan memeriksa semua camat dan bendahara sejumlah dinas di lingkup pemerintah kota setempat.
Pemeriksaan kembali dilakukan oleh komisi antirasuah dengan meminjam Gedung Bhara Makota milik Polres Madiun Kota di Jalan Pahlawan, Kota Madiun pada Jumat (16/12/2016).
Kepada wartawan, Camat Kartoharjo Tjatoer Wahyudianto mengatakan, ada sejumlah aset milik Bambang Irianto yang berada di daerahnya. Di antaranya, rumah pribadi di Jalan Jawa serta dua stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jalan Diponegoro dan Jalan Panjaitan.
"Selain itu, juga ada agen gas elpiji atas nama istri Pak Wali, yakni Ibu Lies Irianto di Jalan Jawa," katanya di sela-sela jam istrirahat pemeriksaan.
Tjatoer mengungkapkan, sejauh ini pertanyaan yang diberikan tim penyidik kepadanya hanya terkait aset orang nomor satu di Kota Madiun tersebut. Sedangkan petugas bendaharanya hanya diperiksa soal pelaksanaan anggaran di Kecamatan Kartoharjo.
Hal serupa dikatakan Camat Taman Doris Eko Prasetyo. Dia dicecar penyidik tentang aset Bambang Irianto yang berada di wilayah Kecamataan Taman.
"Di Kecamatan Taman, Pak Wali punya aset rumah dan SPBU. Itu pun kepemilikannya sudah lama, tidak ada yang baru," kata Doris.
Doris mengaku tak tahu mengapa KPK sangat penasaran dengan aset milik Bambang Irianto tersebut. Namun, sejumlah informasi menyebutkan, penelusuran aset Bambang Irianto merupakan pengembangan dari kasus pengusutan setoran sejumlah dinas dan pengusaha jasa konstruksi kepada Bambang Irianto.
Sementara, Kepala Biro Humas KPK Febri Diansyah mengatakan, ada sebanyak 15 orang saksi yang diperiksa KPK untuk tersangka BI (Bambang Irianto) pada hari Jumat di Polres Madiun Kota.
"Belasan saksi tersebut antara lain, tiga camat, yakni, Camat Kartoharjo Tjatoer Wahyudianto, Camat Taman Doris Eko Prasetyo, dan Camat Manguharjo Hidayat," ujar Febri saat dihubungi dari Madiun.
Selain itu, Bendahara Kecamatan Kartoharjo Yayuk Mardiastuti, Staf Administasi PT Bumi Kedaton Asri Vivin Yulia Chandra, Bendahara Kecamatan Taman Suprapti, Bendahara Kecamatan Manguharjo Rahmat Ari Setiawan, mantan ketua panitia pengadaan Pasar Besar Madiun Purwanto Anggoro Rahayu (Ipung) dan sekaligus Ketua Dinas PU Kota Madiun periode 2011-2013.
Kemudian, Kasubbag Perangkat Daerah pada Bagian Administrasi Pemerintah Umum Kota Madiun Pipit Rachmawati Putri, Bendahara Bagian Administrasi dan Pembangunan Kota Madiun periode 2009-2011 Karneli, karyawan PT Cahaya Terang Satata Elok Budi Widiastuti, Bendahara Bagian Administrasi dan Pembangunan Kota Madiun periode 2011-2013 Ariyani, staf Perbendaharaan BPKAD Kota Madiun Nita Kurnia, dan Muhammad Ali Fauzi selaku notaris saat pembangunan Pasar Besar Madiun (PBM) berlangsung.
Adapun, Ali Fauzi dalam proyek PBM berperan sebagai notaris lokal yang diduga ditunjuk oleh tersangka BI sebagai manajer proyek untuk menangani pembangunan pasar besar setelah PT Lince Romauli Raya selaku pelaksana proyek kabur hingga proyek tersebut sempat terhenti.
Namun, pihaknya enggan menjawab pertanyaan wartawan dan segera berlalu seusai menjalani pemeriksaan. "Saya diperiksa sesuai tugas saya dalam proyek pasar besar. Sudah itu saja," kata Ali Fauzi.
Diperkirakan, pemeriksaan sejumlah saksi untuk tersangka BI oleh KPK masih terus berlangsung hingga beberapa hari ke depan. Sejauh ini KPK telah memeriksa lebih dari 80 orang saksi di Madiun dan Jakarta dalam kasus gratifikasi pembangunan PBM dan APBD Kota Madiun. [Antara]
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
Pilihan
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
-
Dipecat PSSI, Ini 3 Pekerjaan Baru yang Cocok untuk Patrick Kluivert
Terkini
-
Trauma Kasus Lama? Gubernur Pramono Minta KPK Kawal Proyek Pembangunan RS Sumber Waras
-
Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
-
Koalisi Masyarakat Sipil Kecam Vonis Bersalah Warga Adat Maba Sangaji
-
Biodata dan Kekayaan Steve Forbes yang Dibuat Terbahak oleh Candaan 'Kampus Oxford' Prabowo
-
Era Patrick Kluivert Resmi Berakhir, Suara dari Parlemen Ingin Shin Tae-yong Kembali
-
Tragis, 11 Warga Adat Maba Sangaji Divonis Bersalah saat Memprotes Tambang Diduga Ilegal
-
Soal Dugaan Peredaran Narkoba di Lapas, Dirjen IMIPAS: Kita Sudah Melakukan Pengawasan
-
LRT Jakarta Prioritaskan Rute ke JIS-PIK 2, Opsi ke Dukuh Atas Dikesampingkan, Ini Alasannya
-
LRT Jakarta Prioritaskan Rute ke JIS-PIK 2, Opsi ke Dukuh Atas Dikesampingkan, Ini Alasannya
-
BNI Mendukung Pembangunan dan Operasional 500 MW Geothermal Energy PT Geo Dipa Energi (Persero)