Suara.com - Anggota Dewan Perwakilan Daerah Gede Pasek Suardika mengatakan akan banyak kader Perhimpunan Pergerakan Indonesia yang turut bergabung dalam Partai Hati Nurani Rakyat.
Untuk diketahui, PPI adalah organisasi massa yang dibentuk oleh Anas Urbaningrum. Anas membentuk Ormas ini pasca dipecat dari jabatan Ketua Umum Partai Demokrat. Pasek diajak Anas dan dijadikan Sekjen dalam Ormas ini.
"Yang pasti kita ada koordinasi temen-temen jaringannya mas Anas beberapa bahkan sudah menyebut bergabung," kata Pasek dihubung, Jumat (23/12/2016).
Selain mengajak jaringan yang ada di PPI, Pasek mengatakan juga akan mengajak jaringan Anas yang masih betah di Partai Demokrat untuk bergabung. Hanura, sambungnya, menjadi pilihan yang tepat saat ini.
"Baik yang ada di demokrat atau yang sudah keluar dari Demokrat memang akan semakin kita galang (bersatu). Karena permintaan Mas Anas begitu kalau bisa satu perahu," tuturnya.
Dengan demikian, dia berharap, Hanura bisa berkompetisi pada Pemilu yang akan datang dengan lebih baik lagi. Dia pun menargetkan, pada Pemilu yang akan datang, Hanura bisa mengalahkan Partai Demokrat.
"Pak OSO (Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang), bilangnya target 3 besar, kalau (sekarang) ranking 10 dinaikkan tujuh. Kalau saya pribadi sederhana yang penting nyalip biru (Demokrat). Kalau sudah nyalip kan di atasnya. Itu untuk nambah semangat berkompetisi," tuturnya.
Gede juga mengatakan tidak hanya anggota DPD yang akan bergabung ke Partai Hati Nurani Rakyat pasca OSO menjadi Ketua Umum Partai Hanura. Nantinya akan ada anggota Dewan Pertimbangan Rakyat yang akan bergabung dengan Partai tersebut. Namun, Pasek masih menyembunyikan jati diri orang ini berasal dari partai politik mana.
"(Anggota DPR) Baru satu orang tapi enggak mungkin saya sebut nama sekarang. Saya tidak mau ngomong tapi sudah ada yang ngobrol dengan kita," kata Pasek.
Baca Juga: Oso Jadi Ketua Umum Hanura, Banyak Senator Ikutan Gabung
Maka kekuatan Hanura saat ini makin kuat, khususnya di Parlemen.
"Yang pasti jumlah anggota Hanura di parlemen termasuk MPR, itu bakal meningkat dua kali lipat daripada yang sekarang. Itu yang sebelum pemilu ya. Sekarang kan 16 itu akan berlipat dua kali lipat, jadi 32. Kalau 30an lebih (yang bergabung) itu bisa jadi 46 wakil Hanura di parlemen," ujar dia.
Semua anggota yang baru masuk ini akan diakomodir dalam kepengurusan Partai Hanura yang baru. Soal penempatan posisi ini, Pasek menegaskan, akan diserahkan kepada Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang dan Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto. Dia pun meyakini, kader senior di Hanura juga akan menerima dengan susunan kepengurusan yang baru ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Pesan Menko Polkam di Malam Natal Katedral: Mari Doakan Korban Bencana Sumatra
-
Syahdu Misa Natal Katedral Jakarta: 10 Ribu Umat Padati Gereja, Panjatkan Doa untuk Sumatra
-
Melanggar Aturan Kehutanan, Perusahaan Tambang Ini Harus Bayar Denda Rp1,2 Triliun
-
Waspadai Ucapan Natal Palsu, BNI Imbau Nasabah Tidak Sembarangan Klik Tautan
-
Bertahan di Tengah Bencana: Apa yang Bisa Dimakan dari Jadup Rp 10 Ribu Sehari?
-
Hampir Sebulan Pasca Banjir Bandang, Aceh Tamiang Masih Berkubang Lumpur dan Menahan Lapar
-
Sikap PKB Usai Kiai Ma'ruf Amin Pilih Jalan Uzlah
-
Dari Masa ke Masa UMP DKI Jakarta Dalam 9 Tahun Terakhir
-
Rencana Nominal Kenaikan Jadup Korban Bencana Masih Tunggu Arahan Presiden
-
Punya Kafe di Bandung hingga Korsel Tapi Tak Masuk LHKPN, Ridwan Kamil Bakal Diperiksa KPK Lagi