Suara.com - Ratusan pendemo yang tergabung dalam Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) telah menggeruduk gedung lama Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, Selasa (27/12/2016). Mereka berunjuk rasa jelang sidang lanjutan kasus penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Terkait adanya aksi unjuk rasa tersebut, aparat kepolisian telah membentuk barikade untuk membatasi massa pendemo. Selain itu, beberapa kendaraan taktis seperti tiga unit mobil water cannon dan 2 unit mobil barracuda juga telah disiagakan.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Dwiyono menyampaikan, jumlah personel pengamanan akan ditambahkan apabila massa pendemo datang lebih banyak.
"Pokoknya jumlah personel situasional, Melihat jumlah massa, yang penting bisa mengamankan giat untuk massa yang langsung datang ke sini," kata Dwiyono di lokasi.
Sidang ketiga ini beragendakan pembacaan putusan sela majelis hakim. Sidang ini merupakan penentuan apakah kasus dugaan penodaan agama yang menjerat Ahok akan dilanjutkan atau tidak.
Sebelumnya, jaksa penuntut umum telah membacakan tanggapan atas eksepsi atau nota keberatan Ahok yang dibacakan saat sidang perdana.
Ahok didakwa telah melanggar Pasal 156 a KUHP atau Pasal 156 KUHP lantaran dianggap telah melakukan tindak pidana penodaan agama terkait surat Al Maidah ayat 51.
Berita Terkait
-
Pengacara Ahok Optimistis Eksepsi Dikabulkan Hakim
-
AMSIK Berharap Hakim Tolak Dakwaan JPU atas Ahok, Ini Alasannya
-
FPI Nilai Pemindahan Lokasi Sidang untuk Istimewakan Kasus Ahok
-
Sebanyak 2896 Personel Polisi Jaga Sidang Lanjutan Kasus Ahok
-
Pengadilan Kedua Ahok Tetap Diselenggarakan di PN Jakarta Utara
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak