Sejumlah kader partai Nasdem melakukan deklarasi dukungan terhadap pasangan calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan - Sandiaga Uno. (suara.com/Erick Tanjung)
Baca 10 detik
Partai Nasdem akan melaporkan pasangan calon nomor urut tiga di Pilkada Jakarta 2017, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno ke Badan Pengawas Pemilu DKI Jakarta.
Nasdem mempermasalahkan acara deklarasi Selasa (27/12/2016) kemarin, di rumah tim pemenangan Anies-Sandi yang terletak di Jalan Panglima Polim IX, Jakarta Selatan. Dalam acara tersebut, ada kader Nasdem yang menyebrang mendukung Anies-Sandiaga namun di panggung acara ada backdrop bertulisakan "Deklarasi Partai Nasdem Tingkat Kecamatan dan Kelurahan seluruh Jakarta Timur Dukung Anies-Sandi".
"Pertama kita ingin laporkan backdrop yang digunakan di posko pemenangan Anies-Sandi yang menggunakan nama Nasdem selutuh Jakarta Timur. Ini merupakan penyesatan publik," ujar Sekretaris DPW Nasdem DKI Jakarta, Wibi Andrino kepada wartawan, Rabu (28/12/2016)
Wibi menilai pasangan Anies-Sandi telah melakukan upaya penyesatan kepada publik dengan menggunakan nama Partai Nasdem seluruh Jakarta Timur. Dia menganggap deklarasi yang dilakukan kemarin merupakan upaya propaganda yang dilakukan pasangan Anies-Sandi dengan mengklaim bahwa seluruh kader Nasdem mendukung pasangan tersebut.
"Kami akui ada (kader Nasdem yang dukung Anies-Sandi), tetapi hanya beberapa orang saja, tidak bisa dong segelintir orang diklaim mewakili seluruh DPC dan DPRT se Jakarta Timur?," ujar Wibi.
Diketahui, partai yang diketuai Surya Paloh di Pilkada Jakarta 2017 telah menjagokan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat.
"Ini merupakan penyesatan dan masyarakat akan mengingat bahwa ada calon gubernur dan wagub yang bernama Anies- Sandi berlaku tidak jujur," kata Wibi.
Laporan ke Bawaslu dikatakan Wibi rencananya akan dilakukan pada hari ini. Terkait kader yang membelot mendukung Anies-Sandiaga, Wibi memastikan mereka akan mendapat sanksi tegas.
"Terhadap kader yang menyimpang kami akan berikan sanksi tegas,” ujarnya.
Sebagai calon pemimpin Jakarta, Nasdem, ucap Wibi, juga menyayangkan manuver politik yang dilakukan pasangan Anies-Sandi dengan menanggalkan nilai-nilai kejujuran.
"NasDem menilai bahwa hal tersebut membuktikan bahwa pasangan Anies-Sandi belum memiliki kapasitas untuk memimpin Jakarta," katanya.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU