Suara.com - Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) masih mendalami pemeriksaan autopsi terhadap enam jenazah korban pembunuhan di perumahaan elit Pulomas Utara nomor 7A, Jakarta Timur.
"Kita masih analisa semua hasil nanti analisa itu akan kita tindak lanjuti," Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Didik Sugiarto di Polda Metro Jaya, Rabu (28/12/2016).
Dia mengaku kepolisian juga masih mendalami soal rekaman kamera pengintai atau CCTV yang telah diamankan dari tempat kejadian perkara. Didik hanya mengatakan akan menjelaskan semua hasil penyelidikan kasus tersebut apabila benang merang dari pembunuhan tersebut telah terungkap.
"Nanti kita sampaikan hasilnya kalau sudah semuanya jelas," kata Didik.
Didik juga belum bisa menyimpulkan soal motif dari kasus pembunuhan sadis keluarga Dodi Triono. Dia hanya mengatakan pihaknya masih bekerja untuk mengungkap soal motif dan pelaku pembunuhan sadis tersebut.
"Intinya polisi lagi bekerja. Nanti kita sampaikan updatenya," katanya.
Tiga dari enam korban kasus pembunuhan di Pulomas yakni Dodi Triono (59) serta dua anaknya Diona Arika Andra Putri (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9) telah dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan, siang ini.
Tiga jenazah lainnya Sugiyanto dan Tasrok dipulangkan ke kampung halaman mereka. Yanto dimakamkan di Pemalang, Jawa Tengah. Sedangkan Tasrok akan dikubur di Purbalingga. Sementara jenazah Amalia Calista Putri Pahlevi dimakamkan di TPU Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Dodi ditemukan tak bernyawa bersama lima korban yang lain di satu kamar mandi rumahnya, Selasa (27/12/2016) pagi. Kelima korban lain yaitu Diona, Dianita, Amalia Calista Putri Pahlevi atau Amel (10 tahun, teman Dianita), Sugiyanto, dan Tasrok (40). Sugiyanto dan Tasrok adalah supir.
Baca Juga: Dodi, Korban Pembunuhan Sadis di Pulomas Sering Terima Tamu Elit
Di lokasi yang sama, juga ditemukan lima orang yang masih hidup yaitu Emi (41), Zanette Kalila Azaria (13 tahun, anak ketiga Dodi), Santi (22), Fitriani (23), dan Windy. Mereka disekap di dalam kamar mandi sejak Senin (26/12/2016).
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu