Suara.com - Pengamat politik dari Lingkar Madani Ray Rangkuti mengatakan politik dinasti akan melanggengkan budaya korupsi dalam penyelenggaraan birokrasi di Indonesia. Keputusan Mahkamah Konstitusi mengabulkan gugatan uji materi dan menghapus pasal pembatasan larangan keluarga petahana atau politik dinasti dalam UU Pilkada akan membuat tantangan semakin berat.
"Apalagi ada putusan MK diperbolehkan politik dinasti dalam pelaksanaan pilkada. Maka tantangan pilkada memang makin berat," kata Ray dalam diskusi bertajuk Hati-Hati: Politik Dinasti Rawan Korupsi di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (3/1/2017).
Ray menyontohkan mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah yang kemudian menjadi tersangka korupsi di KPK. Pada saat memimpin Banten, Atut kerap bekerjasama dengan keluarganya, seperti Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan, untuk menggarap proyek.
Menurut Ray hal serupa berpeluang terjadi lagi karena di Banten karena keluarga Atut kembali maju di pilkada tahun 2017.
"Ini semakin mengingatkan kita bahwa politik dinasti, manfaatnya tidak ada, mudharatnya banyak, karena banyak peluang kepala daerah melakukan kejahatan ekonomi dalam hal ini korupsi. Di pilkada ini masalah masih banyak terjadi, khususnya di Banten. Dan pada saat bersamaan belum ada upaya kuat untuk ingatkan bahwa politik dinasti ini berbahaya," katanya.
Ray mencatat hingga akhir 2016, sejumlah kasus korupsi terjadi karena dinasti politik.
Lahirnya dinasti politik melahirkan budaya baru dalam pemerintahan, berupa melambatnya pembangunan. Padahal anggaran pendapatan dan belanja daerah begitu besar.
"Dinasti politik memang menimbulkan transaksi di bawah meja. Bawaslu harus mengawasi praktik-praktik kotor ini. Yang menarik KPK menduga ada potensial korupsi di salah satu kandidat. Kita sayangkan KPK ungkap setelah pilkada. Harusnya sebelum pilkada sehingga menindaklanjuti temuan praktik korupsi tersebut," kata Ray.
Berita Terkait
-
Bau Amis Perang Dingin Koalisi Prabowo: Manuver Jokowi ke PSI Tanda Keluarga Serakah
-
Analis Ungkap Skenario 'Perang Dingin' Prabowo vs Jokowi di 2029, Nasib Gibran Jadi Kunci
-
Rocky Gerung: Jika Gibran Dimakzulkan Jadi Hukuman Tak Langsung untuk Jokowi
-
Agar Masyarakat Lebih Peduli, Doli Golkar Kini Usul Pilpres-Pileg Juga Dipisah
-
MK Diskualifikasi Paslon pada Pilbup Mahakam Ulu karena Buat Kontrak Politik dengan Ketua RT
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
FSGI: Pelibatan Santri dalam Pembangunan Musala Ponpes Al Khoziny Langgar UU Perlindungan Anak
-
Dugaan Korupsi Chromebook: Petinggi Perusahaan Teknologi Dipanggil Jaksa, Ternyata Ini Alasannya
-
FSGI Kecam Rencana Perbaikan Ponpes Al Khoziny Pakai Dana APBN: Lukai Rasa Keadilan Korban!
-
Krisis Politik di Madagaskar Memanas, Presiden Rajoelina Sebut Ada Upaya Kudeta Bersenjata
-
Kasus Korupsi Digitalisasi Pendidikan: Para Petinggi BUMN Ini Mulai Diselidiki Kejagung
-
18 Profesor Hukum Bela Hasto, Minta MK Rombak Pasal Kunci Pemberantasan Korupsi
-
GIPI Soroti Pungutan Wisman dalam Revisi UU Kepariwisataan: Industri Wisata Bisa Terdampak
-
Momen Tepuk Sakinah Wali Kota Tegal Bikin Jokowi Ngakak, Nikahi Gadis Solo dengan Saksi Presiden
-
Mendorong Pertumbuhan Industri Halal yang Inklusif dan Berdaya Saing di ISEF 2025
-
Driver Ojol Ditemukan Tewas di Rumahnya, Warga Cium Bau Tak Sedap dari Dalam Kamar