Suara.com - Sekitar 400 orang dari berbagai daerah di Jawa Barat, yang mengaku tertipu penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS), mendatangi Gedung Sate Bandung, Kamis (12/1/2017).
Ratusan orang tersebut mengaku dijanjikan akan bekerja di berbagai instansi di lingkup Pemprov Jabar, dengan syarat menyetorkan uang hingga Rp100 juta kepada seseorang dari salah satu ormas.
Salah seorang korban penipuan Dani Sukmana Mutaqiem menuturkan, kehadirannya bersama ratusan orang lainnya untuk mengikuti diklat yang tertunda sejak 2016 lalu.
Hingga saat ini, Deden mengaku tidak percaya menjadi korban penipuan CPNS karena proses yang dia lalui begitu meyakinkan, seperti melakukan diklat bersama ratusan orang lainnya di Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Menurut dia, saat itu dilakukan tes urine dan pembekalan lainnya, hingga akhirnya dia percaya dan menyetorkan uang sebesar Rp100 juta kepada seseorang.
"Jadi, saya sebenarnya guru honorer di Jakarta. Saya yakin karena selama proses itu sempat ada pelatihan di Lembang, pakai tes urine segala," ujarnya lagi.
Dirinya tidak menaruh curiga ketika SK yang ia terima salah satunya pada 2013 lalu itu palsu, karena tidak ada tindak lanjut apa pun baik kegiatan maupun gaji.
Saat mendatangi Gedung Sate, sekitar 400 orang yang tertipu tersebut menggunakan seragam khas PNS lengkap dengan tanda pengenal "Dinas Provinsi Jawa Barat" dan mengaku diundang oleh Gubernur Jabar Ahmad Heryawan.
Sebanyak 400 orang tersebut juga membawa sejumlah berkas administrasi, seperti surat keputusan (SK) dari BKN, BKD, Setda Jabar hingga Kementerian Dalam Negeri terkait SK NIP, SK 80 persen, dan SK 100 persen.
Baca Juga: Isi Empat Kesepakatan Mahasiswa yang Cuma Diteken Teten
Seluruh SK tersebut ditandatangani oleh Gubernur Jawa Barat, mantan Sekretaris Daerah Lex Laksamana, Sekda Jawa Barat Iwa Karniwa, hingga Sekjen Kemendagri Yuswandi Arsyad.
Namun Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Barat memastikan undangan diklat CPNS di Gedung Sate itu fiktif, dan rekruitmen itu ilegal, sehingga para korban disarankan untuk melapor ke pihak kepolisian.
"Selama ini rekrutmen CPNS selalu diberitahukan melalui jalur resmi, baik oleh BKD, BKN, dan kementerian terkait," kata Kepala Bidang Pengadaan dan Mutasi BKD Jabar Embun Pragnyamartha.
Menurut dia, sejak 2014 sampai saat ini proses penerimaan CPNS masih dimoratorium (dihentikan sementara waktu), sehingga jika ada yang menawarkan atau mengiming-imingi menjadi PNS dipastikan ilegal.
"Terlebih pakai diminta uang," kata dia lagi. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri
-
Mendagri Dukung Penuh Percepatan Program MBG, Teken Keputusan Bersama Terkait Lokasi SPPG di Daerah
-
Penjaringan Ketua DPC PDIP Brebes Dinilai Tak Transparan, Pencalonan Cahrudin Sengaja Dijegal?
-
Bikin Riuh, Dito Ariotedjo Tiba-Tiba Tanya Ijazah Erick Thohir ke Roy Suryo
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi