Suara.com - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengaku pihaknya sangat berhati-hati dalam menangani kasus dugaan korupsi pembangunan Masjid Al Fauz di lingkungan Kantor Walikota Jakarta Pusat. Korupsi itu terjadi saat calon wakil gubernur DKI Jakarta Sylviana Murni jadi Wali Kota Jakarta Pusat.
"Kita hati-hati ekstra hati-hati tak sembarangan melakukan langkah hukum tanpa didasarkan fakta, harus mengacu pada hukum acara," kata Boy di Polda Metro Jaya, Rabu (18/1/2017)
Polisi baru mengedus adanya dugaan korupsi tersebut setelah pembangunan masjid itu dilakukan pada 2010-2011. Polisi menyelidiki dugaan korupsi pembangunan masjid tersebut karena adanya laporan dari masyarakat.
"Penyelidikan yang dilakukan oleh Polri itu lazimnya didasari informasi yang diterima. Informasi yang diterima kapanpun ya artinya tidak saat harus waktu itu saja berapa tahun kemudian, kemudian ada informasi beredar dan itu disampaikan ke pihak kepolisian atas nama UU wajib mendalami lakukan penyelidikan untuk melihat apakah ada pelanggaran hukum," kata dia.
Mantan Kapolda Banten itu mengklaim pengusutan kasus tersebut tidak akan terpengaruhi dengan dinamika politik di Pilkada DKI Jakarta 2017. Pasalnya, kasus dugaan korupsi pembangunan mesjid Al Fauz mencuat bersamaan dengan majunya Sylviana menjadi wakil calon Gubernur DKI yang berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono.
Boy pun memastikan pengusutan kasus ini akan proporsional dengan didasari oleh fakta-fakta hukum yang ditemukan. Saat ini polisi masih terus mengumpulkan alat bukti dan menelusuri adanya kerugian negara dalam dugaan korupsi kasus tersebut.
"Harus proporsional, hati-hati makanya masih penyelidikan belum ada tersangka belum ada penyidikan masih sifatnya pengumpulan bahan keterangan apakah layak menjadi fakta hukum alat bukti atau tidak, jadi masih kisaran itu. Apakah ada fakta hukum ada tindak pidana korupsi atau tidak seperti apa perbuatan melawan hukumnya apakah ada prosedur yang dilanggar. Kemudian apakah ada unsur kerugian negara, hasil audit seperti apa," kata dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU