Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak serta merta langsung menetapkan Bekas Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Emirsyah Satar sebagai tersangka kasus dugaan suap pengadaan pesawat dan mesin pesawat dari Airbus S.A.S dan Rolls-Royce selama menjabat dari Tahun 2005-2014. Menurut Wakil Ketua KPK, Laode M Syarif, sebelumnya KPK melakukan pemeriksaan berkali-kali terhadap Emirsyah saat kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan.
"Sudah diperiksa beberapa kali kan, udah diperiksa bahkan lebih dari satu kali," katanya di gedung KPK, jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (20/1/2017).
Mantan Dosen Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Makassar tersebut bahkan menegaskan akan kembali memeriksa Chairman Mataharimall.com tersebut jika dibutuhkan. Namun, untuk saat ini belum dilakukan oleh KPK, karena masih ingin mempelajarinya lebih lanjut.
"Pemeriksaan lanjutan kalau dibutuhkan akan diperiksa lagi, tunggulah orang baru kemarin, harus dipelajari dulu," kata Syarif.
Sementara terkait perusahan Rolls-Royce yang bermarkas di Inggris sebagai sumber dana penyuapan Emirsyah dikatakan Syarif, KPK tidak bisa memeriksanya. Pasalnya, Serious Fraud Office (SFO) Inggris yang memiliki kewenangan untuk melakukan hal tersebut.
"Untuk Rolls-Royce yang melakukan pemeriksaan adalah SFO. karena mereka ada di Inggris kan, kita nggak punya kewenangn untuk memeriksa Rolls-Royce. Untuk itu kita serahkan ke SFO. Tapi informasi yang diperoleh SFO dibuat available untuk KPK, sehingga kita bisa pakai karena itu hasil pemeriksaan formal dan resmi," katanya.
Menurutnya saat ini pihak SFO sudah banyak melakukan pemeriksaan terhadap Rolls-Royce. Oleh karena itu, KPK akan terus berkoordinasi dengan SFO untuk terus menerus mendalami kasus tersebut.
"Banyak (yang sudah diperiksa), bahkan dia sudah menetapkan Rolls-Royce untuk bayar denda. Itu sudah jadi keputusan pengadila di Indonesia. KPK, pernah bertemu dengan SFO, pada minggu lalu di Singapura ada meeting, penyidik KPK, SFO, dan CPIB ketemu. Jadi itu pertemuan terakhir. kalau masih dibutuhkan kami akan bertemu lagi, segitiga itu akan dilakukan lagi," tutup Syarif.
Baca Juga: Takut Lari ke Luar Negeri, KPK Cekal Emirsyah Satar
KPK mengumumkan status tersangka Emirsyah Satar pada Kamis (19/1/2017) kemarin. Bersamanya, Beneficial Owner Connaught International Pte.Lte, Soetikno Soedarjo yang menjadi perantara dari Rolls-Royce juga ditetapkan sebagai tersangka.
Emirsyah diduga menerima uang suap senilai jutaan Dolar Amerika Serikat (AS). Suap tersebut diberikan dalam dua bentuk, yakni berupa uang senilai 1,2 juta Euro dan 180 ribu Dolar AS, atau setara dengan Rp20 miliar. Dan berupa barang, dan nilainya setara 2 juta Dolar AS, yang kalau dirupiahkan dengan kurs Rp13.000 setara dengan Rp26 miliar. Dengan demikian, diperkirakan total suap tersebut mencapai Empat puluhan miliar rupiah.
Diduga uang dari Rolls-Royce tersebut agar Emirsyah yang bertugas untuk mengadakan pesawat dan mesin pesawat tersebut menjadikan Rolls-Royce sebagai mitra penyedia mesin pesawat.
Atas perbuatannya tersebut, Emirsyah Satar dijerat Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b atau Pasal 11 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) kesatu juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP. Sementara itu, Soetikno Soedarjo dijerat Pasal 5 ayat (1) huruf a atas Pasal 5 ayat (1) huruf b atau Pasal 13 UU Tipikor juncto Pasal 55 ayat (1) kesatu juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf