Suara.com - Tim Kuasa Hukum Terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, berencana melaporkan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono ke kepolisian. Hal itu terkait ucapan SBY yang mengatakan Tim Ahok melakukan penyadapan terhadap dirinya. Dan itu dinilai fitnah dan mencemarkan nama baik mereka.
Menanggapi rencana tersebut, Partai Demokrat tidak mau berkomentar banyak.
"Kita nggak usah komentar yang begitulah. Komentar dia yang buat kemarin saja belum diselesaikan. Ya kan? Biarkan dulu," kata Sekretaris Jenderal DPP Demokrat, Hinca Panjaitan di Wisma Proklamasi, jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (4/2/2017).
Namun, saat ditanya apakah Presiden RI keenam tersebut bisa menjawab tantangan pihak Ahok yang meminta untuk dibuktikan, Hinca tak mau menjawabnya. Namun, dia memastikan bahwa SBY dan seluruh jajaran Demokrat terus mengikuti perkembangannya.
"Ini bukan tantangan atau tantang menantang, ada problem besar yang kita hadapi soal itu dan karena itu kita sampaikan ke publik, terang benderang dan kita tunggu. Pak SBY kan mengatakan kami monitor sejak disampaikan sampai sekarang. Dan sampai sekarang kami monitor," katanya.
Karenanya, pada kesempatan tersebut dia menyampaikan terimakasih kepada lembaga Badan Intelijen Negara (BIN) yang sudah memberi klarifikasi tentang penyadapan tersebut. Dan karena itu, satu-satunya cara yang harus dilakukan adalah dengan memonitor terus kasus tersebut.
"Biarkan proses ini berjalan dulu, kami monitor terus baru berapa hari baru beberapa jam, jadi semua mekanisme yang ada kita ikuti. Apa sih tujuannya, agar negeri ini menjadi lebih baik, agar semuanya lebih baik. Sikap politik Demokrat itu kan penyeimbang, yang baik kami dukung, yang kurang baik kami kritisi, itulah gunanya hak politik. Nah partai Demokrat juga punya hak konstitusional untuk menyampaikan," papar Hinca.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
PSI Minta Satpol PP Tegas Tertibkan Parkir Liar di Trotoar: Sudah Ganggu Pejalan Kaki!
-
Drama di MKD DPR Berakhir: Uya Kuya Lolos dari Sanksi Kode Etik
-
Drama Penangkapan Gubernur Riau: Kabur Saat OTT, Berakhir Diciduk KPK di Kafe
-
Usman Hamid Sebut Soeharto Meninggal Berstatus Terdakwa: Sulit Dianggap Pahlawan
-
Ini Pertimbangan MKD Cuma Beri Hukuman Ahmad Sahroni Penonaktifan Sebagai Anggota DPR 6 Bulan
-
MKD Jelaskan Pertimbangan Adies Kadir Tidak Bersalah: Klarifikasi Tepat, Tapi Harus Lebih Hati-hati
-
Dinyatakan Bersalah Dihukum Nonaktif Selama 6 Bulan Oleh MKD, Sahroni: Saya Terima Lapang Dada
-
Ahmad Sahroni Kena Sanksi Terberat MKD! Lebih Parah dari Nafa Urbach dan Eko Patrio, Apa Dosanya?
-
MKD Ungkap Alasan Uya Kuya Tak Bersalah, Sebut Korban Berita Bohong dan Rumah Sempat Dijarah
-
Polda Undang Keluarga hingga KontraS Jumat Ini, 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Reno dan Farhan?