Suara.com - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Andreas Hugo Pareira meminta Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono untuk menyampaikan pesan politik dengan istilah yang jelas dan tidak membingungkan masyarakat.
Hal itu menanggapi pidato Yudhoyono dalam acara Dies Partai Demokrat di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Selasa (7/2/2017) malam.
Kata Andreas, dengan memberikan pesan yang tidak jelas arahnya hanya akan membuat kegaduhan baru. Sehingga, sebagai Mantan presiden, Yudhoyono diminta lebih memberikan pernyataan yang lebih menyejukan.
"Harusnya menyampaikan pesan-pesan politik lebih jelas pada arah dan tepat sasaran sehingga tidak buat bingung masyarakat sehingga itu jauh lebih penting daripada Menggunakan bahasa-bahasa yang nggak jelas dan justru jadi polemik baru dan buat masyarakat bingung," kata Andreas di DPR, Jakarta, Rabu (8/2/2017).
Andreas juga mengomentari soal pernyataan Yudhoyono yang mengatakan telah dijadikan target dan menilai pemerintah serta polisi melakukan pembiaran terhadap hal itu. Menurut Andreas, tidak mungkin pemerintah menargetkan Yudhoyono sebagai sasaran.
"Pemerintah itu kerjanya banyak dan targetnya adalah pembangunan dan nawacita bukan mentargetkan orang perorang terlalu kecil kalo targetnya hanya org per orang. Kalau soal pembiaran, ini adalah tugas dari pada pihak keamanan dan selama ini tugasnya sudah baik. Saya sendiri nggak paham dengan maksud pembiaran itu," kata Anggota Komisi I DPR itu.
Yudhoyono juga menyebut ada invisible hand yang menyerangnya di media sosial. Menurut Andreas, media sosial sangatlah egaliter sehingga siapa pun bisa merespon dan berinteraksi dengan cara apapun.
"Karenanya, kalau sebagai pemimpin masuk medsos dengan wibawa kepemimpinan, kita jangan justru memancing tanggapan yang menyinggung perasaan kita. Itu resiko di medsos," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
Terkini
-
Takut Kabur? Polri Cegah Adik Jusuf Kalla hingga Eks Direktur PLN Keluar Negeri
-
Buntut Tragedi Maut Al Khoziny, Izin Pendirian Ponpes Bakal Dirombak Total
-
Rocky Gerung: Bukti dari KPU Justru Perkuat Ijazah Jokowi Palsu, 'Dinasti Solo' Makin Terkepung
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Berakhir: 67 Nyawa Melayang, Potongan Tubuh Jadi Temuan Terakhir Tim SAR
-
TNI Apresiasi PLN: Listrik Andal Sukses Kawal HUT TNI ke-80
-
Listrik PLN Andal, Kunci Suksesnya Ajang MotoGP Mandalika 2025
-
Drama Alphard Eks Wamenaker Immanuel Ebenezer: Disita KPK, Ternyata Cuma Mobil Sewaan Kementerian
-
Dana Transfer DKI Dipangkas Rp15 Triliun, Menkeu ke Pramono: Kayaknya Masih Bisa Dipotong Lagi!
-
Dana Transfer dari Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Sebut Anggaran KJP-KJMU Tetap Aman
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 7 Oktober 2025: Waspada Hujan Lokal di Sejumlah Kota