Mobil pengangkut nasi bungkus demo SBY. (suara.com/Agung Shandy Lesmana)
Polisi telah mengantongi nama pemilik mobil Nissan Terrano berpelat nomor B 2124 Z0. Mobil ini menjadi perhatian karena dipakai untuk membawa makanan untuk mahasiswa yang demonstrasi di depan rumah baru mantan presiden juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (6/2/2017) lalu.
"Bahwa mobil Terrano yang ada teridentifikasi dari Samsat (Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap) Polda Metro atas nama Yus. Tinggal di Duren Sawit (Jakarta Timur)," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Rabu (8/2/2017).
Setelah mendapatkan alamat pemilik berdasarkan identitas Surat Tanda Nomor Kendaraan, polisi langsung mendatangi lokasi. Namun, kata Argo, rumah tersebut ternyata dihuni oleh orang lain.
"Lalu kita telusuri sana ternyata yang bernama tersebut sudah pindah lama," kata dia.
Saat ini, polisi masih melacak keberadaan Yus. Sementara mobil Nissan Terrano diamankan di Polda Metro Jaya.
"Yang bersangkutan (Yus) tidak tahu pindah kemana. Akan kita telusuri kembali," kata dia.
Ketika ditanya apakah sudah ada saksi yang diperiksa, secara normatif Argo mengatakan polisi masih mendalaminya.
"Belum ada. Masih didalami," kata Argo.
Aksi di depan rumah Yudhoyono dilakukan oleh mahasiswa yang mengikuti acara Jambore Mahasiswa di Cibubur.
Mantan pentolan aktivis 1998 yang kini menjadi anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Adian Napitupulu membantah tuduhan menggerakkan mahasiswa untuk demonstrasi ke rumah Yudhoyono.
"Ada pihak-pihak yang menuding bahwa mobil Terrano yang membawa nasi bungkus adalah mobil milik saya. Mobil saya juga Terrano, tapi pelat mobil saya bukan B 2124 ZO, tetapi pelat mobil Solo yaitu AD 1 AN. Saran saya tidak perlu buang waktu mencari siapa pemilik mobil, siapa yang masak nasi, siapa yang bungkus karena mengirimkan nasi untuk aksi yang tidak bertujuan makar bukanlah kejahatan," kata Adian melalui keterangan tertulis.
"Bahwa mobil Terrano yang ada teridentifikasi dari Samsat (Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap) Polda Metro atas nama Yus. Tinggal di Duren Sawit (Jakarta Timur)," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Rabu (8/2/2017).
Setelah mendapatkan alamat pemilik berdasarkan identitas Surat Tanda Nomor Kendaraan, polisi langsung mendatangi lokasi. Namun, kata Argo, rumah tersebut ternyata dihuni oleh orang lain.
"Lalu kita telusuri sana ternyata yang bernama tersebut sudah pindah lama," kata dia.
Saat ini, polisi masih melacak keberadaan Yus. Sementara mobil Nissan Terrano diamankan di Polda Metro Jaya.
"Yang bersangkutan (Yus) tidak tahu pindah kemana. Akan kita telusuri kembali," kata dia.
Ketika ditanya apakah sudah ada saksi yang diperiksa, secara normatif Argo mengatakan polisi masih mendalaminya.
"Belum ada. Masih didalami," kata Argo.
Aksi di depan rumah Yudhoyono dilakukan oleh mahasiswa yang mengikuti acara Jambore Mahasiswa di Cibubur.
Mantan pentolan aktivis 1998 yang kini menjadi anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Adian Napitupulu membantah tuduhan menggerakkan mahasiswa untuk demonstrasi ke rumah Yudhoyono.
"Ada pihak-pihak yang menuding bahwa mobil Terrano yang membawa nasi bungkus adalah mobil milik saya. Mobil saya juga Terrano, tapi pelat mobil saya bukan B 2124 ZO, tetapi pelat mobil Solo yaitu AD 1 AN. Saran saya tidak perlu buang waktu mencari siapa pemilik mobil, siapa yang masak nasi, siapa yang bungkus karena mengirimkan nasi untuk aksi yang tidak bertujuan makar bukanlah kejahatan," kata Adian melalui keterangan tertulis.
Tak hanya membantah, Adian juga meminta Yudhoyono jangan takut.
"Baiknya SBY tidak perlu takut dan mengecam mahasiswa yang hanya bermodalkan spanduk dan pengeras suara dengan tuntutan yang 1000 persen masuk diakal. Kalau mau takut, maka takut dan kecamlah pelaku pemboman karena itu merenggut jiwa manusia. Kalau mau takut dan mengecam, maka kecamlah mantan-mantan menteri yang ditangkap KPK karena korupsi mereka memiskinkan rakyat," kata Adian.
Adian mengatakan mahasiswa merupakan generasi muda intelektual. Mereka mampu berpikir dan bergerak sendiri.
"Jangan pernah meremehkan mereka dengan menuding kegiatan mereka didalangi, ditunggangi, dan sebagainya. Apalagi menunggangi sebuah pertemuan besar yang diikuti sekitar 3.000 mahasiswa dari 500 kampus di 25 provinsi sebagaimana disebut dalam rilis mahasiswa yang tersebar di sosmed. Tidak ada yang sanggup, (termasuk saya) untuk menggerakkan kekuatan intelektual muda sebesar itu," kata dia.
"Baiknya SBY tidak perlu takut dan mengecam mahasiswa yang hanya bermodalkan spanduk dan pengeras suara dengan tuntutan yang 1000 persen masuk diakal. Kalau mau takut, maka takut dan kecamlah pelaku pemboman karena itu merenggut jiwa manusia. Kalau mau takut dan mengecam, maka kecamlah mantan-mantan menteri yang ditangkap KPK karena korupsi mereka memiskinkan rakyat," kata Adian.
Adian mengatakan mahasiswa merupakan generasi muda intelektual. Mereka mampu berpikir dan bergerak sendiri.
"Jangan pernah meremehkan mereka dengan menuding kegiatan mereka didalangi, ditunggangi, dan sebagainya. Apalagi menunggangi sebuah pertemuan besar yang diikuti sekitar 3.000 mahasiswa dari 500 kampus di 25 provinsi sebagaimana disebut dalam rilis mahasiswa yang tersebar di sosmed. Tidak ada yang sanggup, (termasuk saya) untuk menggerakkan kekuatan intelektual muda sebesar itu," kata dia.
Komentar
Berita Terkait
-
SBY Cuekin Kapolri di HUT TNI? Demokrat Ungkap Fakta di Balik Video Viral yang Menghebohkan
-
Melengos Tak Disalami, Heboh SBY Cueki Kapolri Listyo Sigit di HUT TNI, Publik Curigai Gegara Ini!
-
SBY Minta Masyarakat Sadar, Indonesia Bukan Negeri Kaya Minyak!
-
Singgung Situasi Global, SBY: Uang Lebih Banyak Digunakan untuk Kekuatan Militer, Bukan Lingkungan
-
Gibran Sambangi SBY di Cikeas, AHY: Sampaikan Selamat Ulang Tahun ke-76
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Miris! Kakak Adik di Kendal 2 Minggu Cuma Minum Air, Tidur Bersama Jasad Ibu Demi Wasiat
-
Terbongkar! Segini Uang 'Jatah Preman' yang Diterima Gubernur Riau, KPK Beberkan Alirannya
-
Warga Protes Bau Tak Sedap, Pemprov DKI Hentikan Sementara Uji Coba RDF Rorotan
-
Pasca OTT, KPK Bergerak Geledah Rumah Dinas Gubernur Riau Abdul Wahid
-
Gubernur Riau Plesiran ke Inggris-Brasil Pakai Duit 'Jatah Preman', Mau ke Malaysia Keburu Diciduk
-
Soeharto Bakal Dapat Gelar Pahlawan Nasional? Legislator Minta Penilaian Berimbang dan Komprehensif
-
Lewat 1x24 Jam Pasca-OTT, Dalih KPK Baru Umumkan Gubernur Riau Tersangka: Masalah Teknis, Bukan...
-
Bappenas Sebut Penerapan Manajemen Risiko Menjadi Arah Baru Dalam Tata Kelola Pembangunan Nasional
-
Adies Kadir Lolos Sanksi Etik MKD Dinilai Kabar Baik, Golkar: Konstituen di Dapil Pasti Ikut Senang
-
Bobby Nasution Apresiasi Kafilah Sumut Raih Peringkat Tujuh Nasional STQH di Kendari