Suara.com - Keterlibatan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono dalam mengkampanyekan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono- Sylviana Murni di Polkada DKI Jakarta justru menurunkan elektabilitas pasangan nomor urut satu.
"Pak SBY ke Agus itu lebih pada cuma meningkatkan soliditas pemilih, bukan menaikkan suara," kata pengamat politik dari Lingkar Madani, Ray Rangkuti di Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Rabu (8/2/2017).
Ray juga memberikan catatan untuk Presiden RI ke-6 itu, agar menahan diri untuk tidak terlalu banyak mengeluarkan pendapat yang menimbulkan kontroversi di masyarakat. Sebab, hal itu sangat berefek pada elektabilitas Agus-Sylvi.
"Catatannya, ini penting, sebaiknya Pak SBY menahan diri untuk tidak terlalu banyak mengeluarkan ciutan akhir-akhir ini," ujar Ray.
Menurut Ray, jika dilihat dari berbagai hasil survei, mayoritas warga Jakarta menginginkan pemimpin yang tegas dan cerdas.
"Pak SBY yang terlalu maju ke depan memperlihatkan, justru anaknya (Agus) di belakang dia. Itu membuat pemilih Jakarta tidak berminat," tutur Ray.
Kata Ray, jika ingin menang, Agus harus terlepas dari bayang-bayang ayahnya, yakni Yudhoyono.
"Bapaknya ini adalah orang yang dicitrakan lamban dan ragu-ragu. Sementara warga DKI Jakarta ini butuh kepastian, cepat dan tegas," kata Ray.
Ketegasan secara fisik yang tanpak pada diri Agus, kata Ray, akan terhalang oleh campur tangan Yudhoyono yang berlebihan.
Baca Juga: Ribut Agus SBY dan Ahok Dimanfaatkan Anies Baswedan
Kata Ray, saat ini, yang tanpak adalah persaingan antara Agus-Sylvi dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno untuk bisa masuk ke putaran kedua. Keduanya memperebutkan suara masyrakat yang tidak mau memilih Basuki Tjahja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.
"Agus potensialnya mengambil pemilih yang tidak mendasarkan agama sebagai dasar untuk memilih. Maka yang harus ditonjolkan oleh Agus itu adalah sikap independen. Independen dari pengaruh bapaknya," tutur Ray.
Menurut dia, sudah saatnya Agus tegas dalam menentukan langkahnya sendiri. Sebab, jika selalu berada di belakang Yudhoyono, maka elektabilitasnya tidak akan membaik.
"Turunnya SBY dan Prabowo sebenarnya sah-sah saja. Tapi turunnya Prabowo beda, kontribusi suara untuk Anies-Sandiaga sangat bagus," kata Ray.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Belum Dibebaskan usai Ajukan Penangguhan, Polisi Ngotot Tahan Delpedro Marhaen dkk, Apa Dalihnya?
-
Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI Rp70 Juta Diprotes, Nantinya Bakal Diseragamkan se-Indonesia
-
Pemerintah Beri Jawaban Tegas Soal Usulan Ganti MBG Dengan Pemberian Uang ke Ortu, Apa Katanya?
-
Bahlil Sebut Swasta Setuju Impor BBM Lewat Pertamina, Syaratnya Sama-Sama Cengli
-
Viral Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo Ngaku Jalan-Jalan Pakai Uang Negara: Kita Rampok Saja!
-
Lawan Arah Pakai Strobo, Heboh Sopir Pajero D 135 DI Dicegat Pemobil Lain: Ayo Lho Gue Viralin!
-
Tundukkan Kepala! Istana Minta Maaf Atas Tragedi Keracunan MBG, Janji Dapur Program Diaudit Total
-
Alasan Penggugat Minta Gibran Ganti Rugi Rp125 Triliun soal Ijazah SMA
-
Pelican Crossing Cikini Diapresiasi Warga dan Pengamat
-
Yurike Sanger Istri Ke-7 Soekarno Wafat di Amerika, Terungkap Penyebab Wafatnya Sang 'Yuri Sayang'