Suara.com - Ribuan pengungsi yang telah menetap di kamp sementara di kabupaten perbatasan Kenya Utara adalah aset dan bukan beban untuk ekonomi lokal, kata Bank Dunia Kamis (9/2/2017), dalam laporan baru yang dikeluarkan di Nairobi.
Menurut laporan tersebut "Economics of Refugeees and their Social Dynamics in Kakuma, Kenya", negara Afrika Timur itu dapat meraup keuntungan ekonomi melalui penyatuan pengungsi asing ke dalam susunan budaya dan ekonomi lokal.
Apurva Sanghi, Kepala Ahli Ekonomi Bank Dunia, mendesak pemerintah agar memanfaatkan keterampilan dan bakat para pengungsi dari negara tetangga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, kestabilan dan perdamaian.
"Kehadiran pengungsi di Kenya telah menjadi berkah buat ekonomi-makro sebagaimana terbukti melalui permintaan yang lebih tinggi akan barang dan layanan dan penyediaan tenaga kerja trampil," kata Sanghi, sebagaimana dikutip Xinhua, Jumat (10/2/2017) pagi.
Bank Dunia dan Komisariat Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR) bekerjasama dalam studi itu untuk memastikan sumbangan dari orang yang kehilangan tempat tinggal dari negara tetangga buat ekonomi Kenya.
Kenya adalah negara kedua penampung terbesar di Afrika setelah Ethiopia, dan statistik pemerintah menunjukkan negara tersebut menjadi tempat tinggal buat sebanyak 700.000 pengungsi dari negara tetangganya yang dilanda pergolakan.
Para peneliti Bank Dunia menyatakan kehadiran kamp pengungsi terbesar kedua di Kenya, Kakuma, memiliki dampak positif pada sektor penting ekonomi seperti pertanian, perikanan dan perdagangan eceran di Kabupaten Turkana, tempat kamp tersebut berada.
Kesimpulan mereka mengungkapkan kehadiran pengungsi di Kabupaten Turkana, yang setengah tandus dan berkembang, mendorong seluruh penciptaan lapangan kerja dan penghasilan masing-masing sebanyak 3,4 persen dan tiga persen.
Selain itu, pengungsi meningkatkan konsumsi bahan pokok lokal dan produk susu sebanyak 35 persen, dengan demikian memperluas dasar penghasilan dari petani kecil dan peternak.
Sanghi menyatakan pemelihara ternak, petani dan pedagang eceran di Kabupaten Turkana adalah peraih manfaat terbesar dengan kehadiran kamp pengungsi di wilayah mereka.
"Keuntungan lain terkait dengan kehadiran kamp pengungsi di Kabupaten Turkana meliputi hasil gizi yang lebih baik buat penduduk lokal," kata Sanghi.
Ia mengatakan pemerintah mesti menanam modal pada pembangunan ketrampilan buat pengungsi guna meningkatkan sumbangan mereka buat ekonomi dan perkembangan sosial.
Raouf Mazou, Wakil UNHCR di Kenya, mengatakan penyatuan pengungsi asing dengan masyarakat di negara penampung mereka akan memicu perkembangan sosial-ekonomi.
"Kebijakan pemerintah mesti memfasilitasi peralihan dari dukungan darurat buat pengungsi ke keterlibatan mereka dalam pembangunan jangka panjang negara penampung mereka," kata Mazou.
Ia menyatakan pembangunan bermacam fasilitas seperti pendidikan dan kesehatan adalah kunci untuk mempercepat penyatuan pengungsi asing di Kenya.(Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Picu Sorotan, Komisi III DPR Warning Penegak Hukum
-
Ira Puspadewi Cs Dapat Rehabilitasi dari Prabowo, Eks Penyidik KPK: Tamparan Penegak Hukum
-
Heboh Bandara 'Ilegal' di Morowali, Benarkah Diresmikan Jokowi? Fakta Dua Bandara Terungkap
-
TKI Asal Temanggung Hilang Selama 20 Tahun di Malaysia, Ahmad Luthfi Pastikan Kondisinya Aman
-
Drama Berujung Rehabilitasi, 7 Fakta Mengejutkan Kasus Korupsi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi
-
DPRD DKI Soroti Gaji Guru Swasta di Jakarta: Jauh di Bawah UMP!
-
Pengacara Komisaris PT Jenggala Maritim Nilai Dakwaan Soal Fee Sewa Kapal Tak Terbukti
-
Milik Siapa PT IMIP? Heboh Bandara Morowali Disebut Ilegal, Jadi 'Negara dalam Negara'
-
Rahang Alvaro Masih Hilang, Polisi Kerahkan Anjing Pelacak Sisir Aliran Sungai Tenjo
-
Bandara 'Hantu' Morowali, Isu Negara dalam Negara dan Ancaman Kedaulatan Mengemuka