Suara.com - Closing statement calon gubernur Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di acara debat kandidat putaran terakhir, malam ini, benar-benar nylekit.
Awalnya, dia menunjukkan gambar kelokan sungai di tepi sebuah taman.
"Ini gambar bukan di luar negeri. Ini Kalijdo, tempat yang dulu tempat perdagangan perempuan (prostitusi), tempat peredaran narkoba," kata Ahok.
Ahok menekankan hanya pemerintahannya yang berani membongkar tempat prostitusi dan perdagangan narkoba di Jakarta Utara itu. Setelah diratakan dengan tanah, kini wajah Kalijodo berubah total. Ahok dan Djarot membangun ruang publik terbuka ramah anak dengan fasilitas yang baik.
"Kami hancurkan itu. Kami jadikan taman yang bagus dan bermanfaat buat orangtua dan anak. Ini kelas internasional," kata Ahok.
Ahok mengatakan memimpin Jakarta seperti hubungan orangtua dan anak.
"Kami ingin anak sehat. Bisa mendidik dengan baik. Mendidik budi pekerti. Orangtua ingin anaknya berhasil," kata dia.
Ahok kemudian menyindir pasangan nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dan pasangan nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
"Tapi, tolonglah pasangan nomor satu dan tiga. Ini ibarat om dan tante. Pengen dapat simpati dari anak-anak kita, lantas semua diboleh-bolehin," kata Ahok.
Ahok menyontohkan rencana Agus-Sylviana untuk memberikan program bantuan Rp1 miliar per RW tiap tahun yang menurut Ahok tidak mendidik. Lalu, dia menyindir program Anies-Sandiaga yang akan memberikan rumah murah, padahal kenyataannya kondisi warga belum siap.
"Semua diboleh-bolehin. Itu Rp1 miliar itu, nggak jelas. Lalu rumah murah. Padahal, kenyataannya dicicil aja nggak mampu karena gaji pas-pasan. Mana bisa cicil rumah, gaji Rp800 ribu," kata Ahok.
"Maka saya katakan karena mau jadi gubernur, ibaratnya om dan tante ini, merusak aturan yang dibuat orangtua. Didik anak itu susah, bertahun-tahun . Kami ingin warga yang sudah kami didik dengan baik jangan dirusak karena ingin jadi gubernur saja," kata dia.
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Hasto: PDIP Dorong Rote Ndao Jadi Pusat Riset Komoditas Rakyat, Kagum pada Tradisi Kuda Hus
-
Di Rote Ndao, Hasto PDIP Soroti Potensi Wilayah Terluar RI
-
Gelar Pahlawan untuk Soeharto, KontraS: Upaya Cuci Dosa Pemerintah