Suara.com - Federasi Tenis Jerman (DFB) mengecam Asosiasi Tenis Amerika Serikat (USTA). Kecaman ini menyusul kesalahan memalukan dengan memutarkan lagu kebangsaan Jerman era Nazi pada pertandingan Piala Fed Grup Dunia 2017 di Hawaii, AS, 11-12 Februari lalu.
Versi yang dimainkan itu mencakup stanza pertama, yang dimulai dengan "Deutschland, Deutschland uber alles," yang digunakan sebagai propaganda Nazi. Stanza itu dihapus setelah Perang Dunia Dua.
"Menurut saya itu merupakan lambang ketidakpedulian, dan saya tidak pernah merasa lebih tidak dihormati lagi sepanjang hidup saya, hanya di Piala Fed," kata petenis Jerman Andrea Petkovic, sambil menambahi bahwa ia mempertimbangkan untuk meninggalkan lapangan sebelum pertandingan tunggal melawan Alison Riske.
Belakangan, Petkovic mengatakan bahwa komentar pertamanya atas insiden itu dibuat dalam situasi emosional yang membuat dia terkejut.
"Kami terkejut dan tidak tahu harus bereaksi seperti apa," kata Petkovic.
Sementara, pelatih tim tenis Jerman, Barbara Ritter mengatakan, kesalahan itu merupakan skandal memalukan dan tidak bisa dimaafkan.
Di lain pihak, Ketua DFB, Ulrich Klaus mengatakan sejawatnya di kubu AS telah meminta maaf atas kesalahan itu.
"Tuan rumah AS pada pembukaan Piala Fed di Hawaii melakukan kesalahan yang semestinya tidak terjadi," kata Klaus dalam pernyataannya.
"Fakta bahwa pada tahun 2017 terdapat kesalahan lagu kebangsaan yang dimainkan yang terasosiasi dengan kisah horor di masa lalu untuk para petenis dan staf dan ofisial, merupakan al yang mengejutkan dan mengganggu."
Baca Juga: Luncurkan Model Terbaru, Ini Banderol New Nissan March
"USTA melalui presidennya Katrina Adams telah meminta maaf secara resmi dalam bentuk tertulis dan secara pribadi, dan sangat menyesali kesalahan itu," pungkas Klaus.
Laga itu sendiri dimenangkan tuan rumah AS dengan skor 4-0. Kemenangan ini membuat AS melaju ke semifinal dan bertemu unggulan pertama, Ceko, yang di laga perempat final mengalahkan Spanyol, 3-2. (Antara)
Berita Terkait
-
Frank-Walter Steinmeier Terpilih Sebagai Presiden Jerman
-
Gara-Gara Tak Mau Sikat Gigi, Ibu Bunuh Anaknya yang Masih Balita
-
Mau ke Amerika Serikat? Serahkan "Password" Media Sosial Anda
-
Perempuan Jerman Tega Siksa dan Jual Putri Kandung di Dunia Maya
-
Penyulut Api Masjid Florida Diganjar Hukuman 30 Tahun Penjara
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
Terkini
-
Lalu Lintas Jakarta Rabu Pagi: Sawah Besar Macet Akibat Kebakaran, Slipi Padat karena Kecelakaan
-
Usut Suap Bupati Ponorogo, KPK Geledah 6 Lokasi dan Amankan Uang di Rumah Dinas
-
Roy Suryo Jadi Tersangka, Mahfud MD: Tuduhan Tidak Jelas, Pembuktian Ijazah Harusnya di Pengadilan
-
Korupsi PLTU Rugikan Negara Rp1,35 Triliun, Adik JK Halim Kalla Diperiksa Polisi Hari Ini
-
Satgas Pangan Cek 61 Titik, Temukan Satu Pedagang di Jakarta Jual Beras di Atas HET
-
Usulannya Diabaikan, Anggota DPR Protes Keras dan Luapkan Kekecewaan kepada Basarnas
-
Prabowo Pangkas Rp15 Triliun, Tunjangan ASN DKI dan KJP Aman? Ini Janji Tegas Gubernur!
-
Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas Viral di Dunia Maya, Raup Lebih dari 85 Juta Views
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?