Suara.com - Polda Metro Jaya meminta ketiga kubu pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, tidak melakukan praktik politik uang pada masa tenang hingga hari pemungutan suara, Rabu (15/2/2017) besok.
“Kami mengingatkan, kalau ada (praktik politik uang) akan ada pidana yang menanti,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono ketika dihubungi, Selasa (14/2/2017).
Dia juga menegaskan akan menindak tegas kepada kelompok mana pun yang kedapatan menekan warga untuk memilih kandidat paslon tertentu.
"Tidak boleh ada pemaksaan atau mengarahkan calon pemilih kepada salah satu calon. Siapa saja yang melakukan hal itu akan kami tindak, " kata dia.
Lebih lanjut, Argo menyampaikan pihaknya akan melakukan penahanan bagi pihak yang melakukan “serangan fajar” baik dalam bentuk politik uang dan pemaksaaan kepada warga yang hendak melakukan pencoblosan di tempat pemungutan suara.
"Bisa kami tahan," kata Argo.
Dalam pelaksanaan pemungutan suara di Pilkada DKI, ada sebanyak 29 ribu personel gabungan dari unsur Polri-TNI yang akan menjaga ketat TPS-TPS. Bahkan Polri-TNI juga telah membentuk satuan tugas (Satgas) khusus operasi tangkap tangan (OTT) untuk menangkal adanya politik uang di masa tenang Pilkada DKI.
Baca Juga: Usai Buka Kartu Sebut SBY, HT, Aulia, Antasari Azhar Siap Mati
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Nadiem Calon Tersangka Korupsi Google Cloud di KPK, Kuasa Hukum Membantah
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu